• Home
  • Berita
  • Populasi Manusia Bisa Berhenti Tumbuh dan Anjlok di Tahun 2100

Populasi Manusia Bisa Berhenti Tumbuh dan Anjlok di Tahun 2100

Redaksi
Apr 01, 2023
Populasi Manusia Bisa Berhenti Tumbuh dan Anjlok di Tahun 2100
Jakarta -

Saat populasi manusia mencapai tonggak sejarah 8 miliar orang pada 15 November 2022, muncul kekhawatiran Bumi terlalu padat dan kekurangan sumber daya untuk menghidupi penduduknya. Dalam prediksi terbaru, populasi manusia justru bisa anjlok.

Pertumbuhan populasi diperkirakan dapat terhenti pada tahun 2050, sebelum menurun menjadi 6 miliar manusia di Bumi pada tahun 2100, demikian menurut sebuah analisis baru tentang tren kelahiran global.

Studi yang dilakukan oleh organisasi nirlaba The Club of Rome ini memprediksi bahwa jika tren saat ini berlanjut, populasi dunia yang saat ini berjumlah 8 miliar, akan memuncak di angka 8,6 miliar pada pertengahan abad ini sebelum menurun hampir 2 miliar sebelum akhir abad ini.

Ramalan tersebut merupakan kabar baik sekaligus buruk bagi umat manusia. Di satu sisi, populasi manusia yang anjlok mungkin akan sedikit meringankan masalah lingkungan akibat kepadatan penduduk Bumi.

Di sisi lain, penurunan populasi akan membuat umat manusia 'menua' secara keseluruhan dan menurunkan proporsi usia kerja, ehingga memunculkan beban lebih besar pada kaum muda untuk membiayai perawatan kesehatan dan pensiun.

Para peneliti yang terdiri dari ilmuwan lingkungan dan ekonom yang tergabung dalam Earth4Al, menerbitkan temuan mereka ini pada 27 Maret lalu.

"Kami tahu perkembangan ekonomi yang pesat di negara-negara berpenghasilan rendah berdampak besar pada tingkat kesuburan," kata Per Espen Stoknes, pimpinan proyek penelitian Earth4All, dikutip dari Live Science.

"Tingkat kesuburan turun karena anak perempuan mendapatkan akses ke pendidikan dan perempuan diberdayakan secara ekonomi dan memiliki akses ke perawatan kesehatan yang lebih baik," sambungnya.

Studi ini merupakan tindak lanjut dari studi Limits to Growth The Club of Rome tahun 1972, yang memperingatkan dunia tentang 'bom populasi' yang akan segera terjadi.

Hasil studi terbaru nyatanya menyimpang dari perkiraan jumlah populasi terbaru lainnya. Misalnya, pada tahun 2022, PBB memperkirakan bahwa populasi dunia akan mencapai 9,7 miliar pada tahun 2050 dan meningkat menjadi 10,4 miliar pada tahun 2100. Dibandingkan dengan perkiraan PBB dari satu dekade lalu, disebutkan bahwa populasi manusia diprediksi akan mencapai 11 miliar.

Model prediksi lain meramalkan pertumbuhan penduduk berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian sosial perempuan dan otonomi tubuh, seperti akses ke pendidikan dan kontrasepsi.

Instrumen prediksi Earth4All sedikit lebih kompleks, yakni mengintegrasikan variabel yang terkait dengan lingkungan dan ekonomi, termasuk kelimpahan energi, ketimpangan, produksi pangan, tingkat pendapatan dan dampak pemanasan global di masa depan.

Tim peneliti juga menyelidiki hubungan antara ukuran populasi dan kemampuan planet untuk mempertahankan populasi manusia. Mereka menemukan bahwa, ukuran populasi bukanlah faktor kunci yang mendorong perubahan iklim. Sebaliknya, mereka menyalahkan tingginya tingkat konsumsi orang-orang terkaya di dunia, yang menurut mereka harus dikurangi.

"Masalah utama umat manusia adalah konsumsi karbon dan biosfer yang mewah, bukan populasi," kata Jorgen Randers salah satu pemodel prediksi di Earth4All.

"Tempat-tempat di mana populasi meningkat paling cepat memiliki jejak lingkungan yang sangat kecil per orang dibandingkan dengan tempat-tempat yang mencapai puncak populasi beberapa dekade yang lalu," tutupnya.



Simak Video "Tantangan Dunia Usai Populasi Manusia Resmi Tembus 8 Miliar"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)
back to top