• Home
  • Berita
  • Pesaing ChatGPT Amburadul, CEO Google Dikritik Karyawan

Pesaing ChatGPT Amburadul, CEO Google Dikritik Karyawan

Redaksi
Feb 12, 2023
Pesaing ChatGPT Amburadul, CEO Google Dikritik Karyawan

Google baru-baru ini memperkenalkan Brad yang ditujukan sebagai pesaing chatbot ChatGPT. Akan tetapi peluncurannya dinilai amburadul sehingga sampai-sampai CEO Google, Sundar Pichai, menuai kritik pedas dari para karyawannya sendiri.

Para pegawai Google itu menggunakan forum internal populer Memegen untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang pengumuman Bard. Banyak yang menyebutnya sebagai 'terburu-buru', 'gagal', dan 'tidak Google', menurut pesan dan meme yang dilihat oleh CNBC.

Google mendahului Microsoft di mana Pichai secara terbuka membocorkan beberapa detail teknologi chatbot perusahaannya. Di sela-sela acara Google, Microsoft, investor awal pencipta ChatGPT, memamerkan bagaimana mesin pencari Bing akan berintegrasi dengan teknologi ChatGPT.

Dalam acara perkenalan Brad, bos pencarian Prabhakar Raghavan secara singkat membagi beberapa slide yang berisi contoh kemampuan Bard. Nah, netizen Twitter memergoki bahwa iklan Bard menawarkan deskripsi yang salah tentang teleskop yang digunakan untuk mengambil gambar pertama planet di luar tata surya kita.

"Sundar yang terhormat, peluncuran Bard dan PHK dilakukan dengan tergesa-gesa, rusak, dan rabun," tulis salah satu meme yang menyertakan foto Pichai dengan ekspresi serius. Meme lainnya bernada serupa.

Saham induk Google, Alphabet, telah jatuh lebih dari 9% minggu ini di tengah kekhawatiran tentang ancaman ChatGPT terhadap bisnis pencarian inti Google dan reaksi perusahaan yang tergesa-gesa terhadap Microsoft.

"Tergesa meluncurkan Bard ke pasar dengan panik memvalidasi ketakutan pasar tentang kita," tulis salah satu meme di internal karyawan Google, dikutip detikINET dari CNBC.

Posisi Google dalam kecerdasan buatan sudah jadi perhatian umum. Di bulan Desember, karyawan bertanya tentang keunggulan kompetitif perusahaan dalam AI saat ChatGPT lepas landas. Para eksekutif mengatakan reputasi perusahaan bisa rusak jika bergerak terlalu cepat pada teknologi AI-chat mereka yang belum sempurna.

back to top