• Home
  • Berita
  • Perlombaan Sengit Jet Tempur Generasi 6, AS dan China Saingan

Perlombaan Sengit Jet Tempur Generasi 6, AS dan China Saingan

Redaksi
Aug 31, 2023
Perlombaan Sengit Jet Tempur Generasi 6, AS dan China Saingan
Jakarta -

Dengan teknologi peperangan udara yang terus berkembang, jet tempur generasi keenam akan segera hadir. Ada perlombaan antara berbagai negara untuk membuat jet masa depan itu.

Dikutip detikINET dari Airforce Technology, Amerika Serikat dipandang terdepan dengan program Next Generation of Air Dominance (NGAD), merujuk pada jet berawak generasi keenam sebagai pengganti F- 22 Raptor. Jet itu mungkin mulai dioperasikan tahun 2030-an.

Setidaknya satu dari tiga prototipe NGAD sudah terbang tahun 2020 dan program tersebut kini mencapai tahap rekayasa, manufaktur, dan pengembangan. Kontrak NGAD rencananya akan diberikan Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) di tahun 2024.

Dua perusahaan akan jadi rival dalam pengadaannya, yaitu Lockheed Martin dan Boeing, setelah Northrop Grumman mengumumkan bahwa mereka tidak melakukan penawaran.

USAF hanya akan berkomitmen pada satu desain NGAD dan diperkirakan menghabiskan USD 16 miliar untuk penelitian, pengembangan, pengujian dan evaluasi selama 5 tahun ke depan.

Jet NGAD akan dipadukan dengan drone Collaborative Combat Aircraft (CCA), yang akan diberi kontrak terpisah. USAF berencana membeli setidaknya 200 jet NGAD (mungkin 250) dan 1000 CCA. Meski harga per jet tak diketahui, kemungkinan besar di kisaran ratusan juta dolar, biaya operasionalnya akan jauh lebih rendah dari F-22.

Ilustrasi jet tempur generasi keenam AS. Foto: Airforce Tech

China dan Rusia

Kemudian, China juga mengembangkan jet tempur generasi keenam sendiri, namun baru sedikit yang diketahui tentangnya. Desainnya menunjukkan jet generasi keenam China kemungkinan tak ada ekornya, untuk menghindari radar dan kinerja lebih baik untuk kecepatan tinggi dan penerbangan jarak jauh.

China tampaknya juga memperbarui spesifikasi jet tempur J-20 ke spesifikasi generasi keenam dan memproduksi mesin generasi keenamnya di dalam negeri.

Juga baru sedikit yang diketahui tentang perkembangan jet tempur generasi keenam Rusia, yaitu MiG-41, yang dibuat oleh Mikoyan. Ini adalah program ambisius, bertujuan untuk penerbangan pertama tahun 2025 dan beroperasi di 2028, mampu mencapai kecepatan Mach 4, membawa rudal anti satelit dan menembak jatuh rudal hipersonik.

Namun, karena perang di Ukraina berdampak pada industri Rusia, target tersebut tampaknya tak mungkin kesampaian. MiG-41 diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2030-35, jangka waktu yang sama dengan pesawat tempur generasi keenam lainnya di dunia.

Inggris dan Eropa

Sedangkan Inggris meluncurkan Tempest pada tahun 2018 sebagai pesawat konsep masa depan yang dikembangkan Team Tempest, kolaborasi antara BAE Systems, Rolls Royce, Leonardo, dan MBDA dan telah mengontrak lebih dari 580 pemasok. Mereka berencana menerbangkan contohnya pada tahun 2027.

Lainnya adalah Program Udara Tempur Global yang diumumkan tahun 2022, di mana Inggris gabung dengan Italia dan Jepang untuk membuat jet tempur generasi keenam pada tahun 2035, menggantikan Eurofighter Typhoon milik Inggris dan Italia serta Mitsubishi F-2 Jepang.

Ada pula program SCAF untuk menggantikan Dassault Rafale Prancis serta Eurofighter Typhoon Jerman dan Spanyol. Airbus dan Dassault bekerja sama untuk mengembangkan prototipe yang akan terbang pada tahun 2029.

Semua program ini tampaknya berjalan di skala waktu yang sama, bertujuan mengembangkan pesawat masing-masing untuk beroperasi tahun 2035 dan sepenuhnya menggantikan pesawat generasi keempat dan kelima di 2040. AS tampaknya berada di posisi terdepan pada tahap ini, namun sulit untuk mengatakan di mana posisi China karena serba rahasia.



Simak Video "Zelensky Yakin Kalahkan Rusia Usai Terima Bantuan Jet Tempur F-16"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
back to top