Perang Tarif Internet Bikin Kacau, APJII Usul Batas Bawah-Atas

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengusulkan agar pemerintah menetapkan tarif batas atas dan bawah internet Indonesia. Hal itu untuk meredakan perang harga internet.
"Mengusulkan kepada pemerintah untuk menentukan batas atas dab batas akhir harga Internet Indonesia," ujar Sekjen APJII Zulfadly Syam di Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Zulfadly mengungkapkan salah satu alasan yang membuat APJII mengusulkan penetapan tarif batas atas dan bawah internet karena saat ini sedang terjadi perang tarif yang mengakibatkan dampak buruk bagi industri.
"Perang tarif ini terjadi dari kita mengenal internet itu sudah terjadi. Kalau dulu lingkupnya kecil, seperti Jakarta ya Jakarta saja. Kalau sekarang sudah mulai ke daerah-daerah lain. Kita harus melihat fenomena ini sudah sampai di urban, sekarang ke rural," tuturnya.
Zulfadly tak menampik perang tarif ini menguntungkan konsumen karena harga internet yang murah, tetapi dari sisi kualitas itu sangat terasa.
Bahkan, dalam tiga bulan ada sekitar 10 penyedia jasa internet atau internet service provider (ISP) tumbang. Meskipun, kata Sekjen APJII ini banyak juga ISP baru yang mendaftarkan diri.
"Sekarang masih diuntungkan konsumen, yang mau kita lihat bagaimana ISP memberikan kualitas ketika perang tarif harga yang sedemikian rupa. Perang tarif setahun sih oke, kalau tiap bulan berganti-ganti. Jadi, ada anekdot bahwa yang turun adalah hujan dan bandwidth," ucapnya.
Usulan penetapan tarif batas atas dan bawah internet Indonesia muncul berdasarkan hasil survei APJII terkait ISP yang menjadi anggotanya.
Lebih lanjut, kata Zulfadly, usulan tersebut akan disampaikan ke pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dengan harapan bisa jadi perhatian pemerintah untuk menetapkan tarif internet yang ideal, tak hanya bagi konsumen tapi juga keberlanjutan industri.
"Secepatnya disampaikan (ke Kominfo) harus meeting dari hasil survei ini. Kita harus duduk bareng memastikan bagaimana konsep ini dapat dijalankan apabila disetujui. Tahun ini kita coba," pungkasnya.
Simak Video "Kecepatan Internet Indonesia Peringkat Terbawah se-Asia Tenggara"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)