• Home
  • Berita
  • Pentagon Siapkan Senjata AI yang Bisa Putuskan Bunuh Manusia

Pentagon Siapkan Senjata AI yang Bisa Putuskan Bunuh Manusia

Redaksi
Nov 24, 2023
Pentagon Siapkan Senjata AI yang Bisa Putuskan Bunuh Manusia
Jakarta -

Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam teknologi tempur masa depan bukan hal yang tidak mungkin, bahkan jadi andalan. Di Amerika Serikat, Pentagon sedang menyiapkan alat tempur berbasis AI yang dapat mengambil keputusan untuk membunuh manusia atau tidak.

Menurut Wakil Menteri Pertahanan , Kathleen Hicks, alat tempur berbasis AI tersebut dipersiapkan AS untuk menghadapi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) jika konflik terjadi. Hal ini dilakukan oleh AS dalam upaya mengimbangi PLA yang memiliki jumlah pasukan lebih besar seperti dilansir dari Insider.

"Kami akan melawan tentara PLA dengan tentara kami sendiri, tetapi kami akan lebih sulit untuk diantisipasi, lebih sulit untuk dipukul, lebih sulit dikalahkan (dengan AI)," ungkap Kathleen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hal ini, AS mengembangkan drone AI yang dapat mengambil keputusan untuk membunuh manusia. Walau begitu, Marsekal Frank Kendall, Kepala Staf Angkatan Udara AS menyatakan bahwa kemampuan tersebut hanya akan bisa dilakukan saat drone berada di bawah pengawasan manusia.

"Keputusan individu versus tidak melakukan keputusan individu adalah perbedaan antara menang dan kalah, Anda tidak akan kalah," ungkap Frank.

Beberapa negara juga berupaya untuk melobi PBB agar aturan mengenai pembatasan drone berbasis AI yang dapat mengambil keputusan untuk membunuh manusia dilonggarkan. Walau begitu, AS beserta beberapa negara seperti Rusia, Australia dan Israel berada di pihak yang menentang lobi beberapa negara lain tersebut.

Seorang pengamat negosiasi dari Austria, Alexander Kmentt mengatakan bahwa peran manusia dalam menggunakan senjata masih penting. Kepentingan tersebut mencakup masalah hukum dan etika.

"Apa peran manusia dalam penggunaan kekuatan itu adalah masalah keamanan yang sangat mendasar, masalah hukum dan masalah etika." ungkap Kmentt.

Di front pertempuran Ukraina dengan Rusia, terdapat laporan bahwa drone berbasis AS sudah digunakan oleh pasukan Ukraina dalam melawan Rusia. Namun, informasi ini tidak ditanggapi oleh Pentagon.

*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom



Simak Video "5 Member PENTAGON Cabut dari Cube Entertainment"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/afr)
back to top