Pengertian Artificial Intelligence, Cara Kerja, dan Manfaatnya
- Pengertian Artificial Intelligence
- Jenis Artificial Intelligence 1. Weak AI 2. Strong AI
- Cara Kerja Artificial Intelligence
- Contoh Penerapan AI di Berbagai Bidang Kesehatan Pendidikan Ketahanan Pangan Birokrasi
- Keunggulan Artificial Intelligence 1. Kemampuan Analitik 2. Efisiensi Tinggi 3. Pembelajaran Mandiri 4. Pengambilan Keputusan yang Objektif
- Kelemahan Artificial Intelligence 1. Menciptakan Ketergantungan 2. Memiliki Keterbatasan 3. Tidak Mempertimbangkan Aspek Emosional 4. Berisiko Mengurangi Lapangan Pekerjaan
Belakangan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Seiring berjalannya waktu, AI banyak membantu menyelesaikan urusan manusia.
Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan AI? Bagaimana cara teknologi ini bekerja? Dan mengapa begitu penting?
Pengertian Artificial Intelligence
Dikutip dari laman Direktorat SMP Kemdikbud, Artificial Intelligence (AI) secara umum merujuk pada program komputer yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia. Kecerdasan yang dimaksud meliputi kemampuan pengambilan keputusan, logika, dan karakteristik kecerdasan lainnya.
Konsep AI sebelumnya diperkenalkan pada tahun 1956 oleh seorang ilmuwan computer bernama Proffesor John McCarthy. Kemampuan AI berasal dari kombinasi sistem algoritma dan berbagai teknik, seperti machine learning, deep learning, dan natural language processing.
Dengan kata lain, AI adalah simulasi kecerdasan manusia yang diproses sebuah mesin dengan bantuan teknologi. AI atau kecerdasan buatan ini mempelajari pola kecerdasan manusia guna menyelesaikan tugas-tugasnya.
Jenis Artificial Intelligence
Dikutip dari situs penyedia layanan cloud Indonesia, jenis AI berdasarkan kemampuannya adalah:
1. Weak AI
Weak AI merupakan sistem AI yang dapat melakukan tugas tertentu seperti pemahaman bahasa dan pengambilan keputusan, namun kemampuannya masih terbatas. AI jenis ini biasanya digunakan dalam aplikasi praktis seperti asisten virtual atau sistem rekomendasi.
2. Strong AI
Strong AI merupakan sistem AI yang memiliki kemampuan intelektual manusia, seperti pemahaman bahasa, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan layaknya manusia berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.
Jenis AI ini masih digunakan sebagai obyek penelitian dan pengembangan. Saat ini, tidak ada sistem AI yang benar-benar dapat dikatakan sebagai Strong AI. Namun, beberapa ilmuwan dan peneliti menyatakan strong AI akan tercapai dalam waktu dekat.
Cara Kerja Artificial Intelligence
Secara umum, AI bekerja dengan cara menggabungkan kumpulan data (big data) dengan ilmu komputer. AI akan menyerap sejumlah data pelatihan berlabel yang cukup besar lalu menganalisisnya guna mengidentifikasi pengenalan pola.
Dalam sistem kerjanya, AI memerlukan dasar perangkat keras dan lunak untuk menulis dan melatih algoritma pembelajaran mesin (machine learning). Model belajar pemrograman AI mengacu keterampilan kognitif yaitu pembelajaran, penalaran, dan koreksi diri.
Contoh Penerapan AI di Berbagai Bidang
Berkat kecanggihannya, saat ini berbagai bidang kehidupan telah bergantung pada sektor AI. Beberapa bidang yang mulai menggunakan Ai diantaranya kesehatan, pendidikan, ketahan pangan, dan birokrasi.
Kesehatan
Di bidang kesehatan AI digunakan untuk mempercepat waktu pelayanan, memperluas jangkauan, dan penurunan biaya kesehatan. AI memungkinkan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengunjungi puskesmas atau rumah sakit secara langsung.
Pendidikan
Penggunaan AI di bidang pendidikan dapat mengontrol dan memantau pembelajaran siswa. Ke depannya, AI akan mengarah ke precision learning. Nantinya pembelajaran siswa tidak hanya memperhitungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik saja, namun juga memperhitungkan kebiasaan siswa sehari-hari.
Ketahanan Pangan
Dalam bidang ketahanan pangan, AI digunakan untuk mengidentifikasi jenis tanaman yang ditanam di suatu wilayah dan memprediksi hasilnya di masa depan. AI juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi wilayah yang sudah terjangkau maupun belum terjangkau oleh listrik.
Birokrasi
AI dalam bidang reformasi birokrasi ditandai dengan hadirnya pengembangan ChatBot Pemrograman ini memungkinkan pelayanan komunikasi dua arah secara akurat dengan masyarakat selama 24 jam. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi birokrasi serta mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan informasi atau layanan publik.
Keunggulan Artificial Intelligence
AI memiliki beberapa keunggulan yang dapat menguntungkan manusia di berbagai bidang. Berikut ini berbagai keunggulan AI yang dikutip dari laman resmi Universitas STEKOM.
1. Kemampuan Analitik
AI mampu menganalisis data dalam jumlah besar dengan akurat dan cepat. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik serta prediksi yang lebih akurat di masa depan.
2. Efisiensi Tinggi
AI mampu memproses data dengan kecepatan tinggi. Ini tentu akan memangkas waktu dan biaya yang diperlukan dalam berbagai bidang, seperti perbankan, manufaktur, dan logistik.
3. Pembelajaran Mandiri
Seiring dengan kemampuannya dalam mempelajari data, AI mampu meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan. Dengan demikian, sistem AI dapat terus berkembang menjadi lebih baik dan cerdas seiring berjalannya waktu.
4. Pengambilan Keputusan yang Objektif
Berbeda dengan manusia, AI dapat memproses data secara objektif tanpa dipengaruhi oleh emosi. Tentu saja hal ini berguna dalam mengurangi potensi kesalahan dan meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan.
Kelemahan Artificial Intelligence
Meskipun banyak menguntungkan kehidupan manusia, AI sebagai ciptaan manusia tentu memiliki kelemahan di celah sisinya. Setidaknya, berikut ini beberapa kekurangan teknologi Artificial intelligence.
1. Menciptakan Ketergantungan
AI sangat tergantung pada data yang diinput. Jika data yang digunakan cacat atau tidak representatif, maka hasil rekomendasi dari AI bisa tidak akurat bahkan cenderung menghasilkan bias informasi.
2. Memiliki Keterbatasan
Meskipun AI ini sangat canggih, namun kemampuannya masih belum mampu menyentuh aspek emosional dan kreatifitas manusia. Artinya, AI belum bisa menggantikan proses interaksi manusia secara menyeluruh.
3. Tidak Mempertimbangkan Aspek Emosional
AI tidak mampu menyentuh aspek emosional manusia. Hal tersebut rawan digunakan untuk aksi kejahatan sebab AI tidak memiliki keberpihakan moral. AI akan melakukan semua pekerjaan yang diperintahkan tanpa memandang subjek dibaliknya.
4. Berisiko Mengurangi Lapangan Pekerjaan
Tujuan pembuatan AI adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia. Kehadirannya membuat pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan manusia, dapat dikerjakan dengan teknologi AI. Barangkali ini menjadi polemik bagi sebagian besar orang karena berdampak langsung pada aspek ekonomi.
Itu dia penjelasan mengenai Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Semoga bermanfaat, ya detikers!
Simak Video "Siap-siap! WhatsApp Uji Coba Fitur Bikin Stiker dengan AI"
[Gambas:Video 20detik]
(row/row)