• Home
  • Berita
  • Pecandu Judi Online, Rugi Puluhan Juta sampai Jadi Temperamental

Pecandu Judi Online, Rugi Puluhan Juta sampai Jadi Temperamental

Redaksi
Aug 18, 2024
Pecandu Judi Online, Rugi Puluhan Juta sampai Jadi Temperamental
Jakarta -

Kecanduan judi online itu nyata adanya. Sulit untuk keluar dari jeratan ini, namun seorang narasumber kami berhasil lepas dari lingkaran setan tersebut.

Yandam (28) mengaku tergiur ketika melihat teman dari warung kopi tongkrongannya menang judi online berkali lipat dari modalnya. Tergiur dengan klaim uang besar dari judi online, Yandam akhirnya ikut-ikutan untuk menaruh deposit.

"Awal sangat menggiurkan, tetapi lama kelamaan hanya ampas kosong," kisahnya kepada detikINET, Jumat (16/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menguntungkan di awal, pada akhirnya Yandam justru panik ketika dia terus menerus kalah. Win rate-nya semakin lama semakin buntung. Uang puluhan juta rupiah pun harus melayang untuk mencari kemenangan dari kekalahan yang sudah dilalui. Tak cuma kerugian materiil, dia juga mengalami kerugian secara mental.

"Saya mudah gelisah, hingga sakau, ingin bermain walaupun sudah tidak memiliki modal. Waduh, kayak uring-uringan gitu," akunya.

ADVERTISEMENT

Yandam perlahan berubah menjadi pribadi yang temperamental. Rasanya ingin banting HP setiap kali kalah. Tak jarang Yandam sampai memberanikan diri meminjam uang ke temannya, namun dia ditolak. Penolakan ini semakin membuatnya frustrasi.

Sampai suatu ketika, ia sadar ada yang salah dengan dirinya. Yandam bertekad untuk mengakhiri ini semua.

"Di tahun 2023, mungkin tepatnya setelah Idul Fitri, saya mengakui akan kesalahan yang saya lakukan kepada orangtua, lalu orangtua memberi arahan dan masukan untuk keluar dari zona hitam tersebut," tuturnya.

Kini, Yandam sudah jauh-jauh dari judi online, tetapi ia tahu bahwa tidak sedikit orang yang mengalami kecanduan judi online seperti dirinya yang dulu. Dia pun menitipkan pesan untuk orang-orang yang sedang berusaha keluar dari 'bisikan setan' tersebut.

"Kalian harus bisa keluar dari zona itu. Lupakan kekalahan kalian. Saya tahu itu sulit, tapi mengikhlaskan lebih baik daripada Anda semakin jauh terjerumus. Sayangi diri Anda, keluarga Anda, dan semua orang yang berada di samping Anda," tutur Yandam.

Kenapa Orang Kecanduan Judi Online?

Beberapa waktu lalu, dr Hari Nugroho dari Green Crescent Indonesia menjelaskan bahwa judi online mirip dengan adiksi yang lain, baik kecanduan narkoba maupun adiksi perilaku (kecanduan games, gadget, atau pornografi). Proses di otaknya dengan memengaruhi jalur 'reward' seseorang.

Pembuat situs judi online piawai dalam menciptakan suasana yang mendukung seseorang kecanduan dengan sistem yang dia ciptakan. Judi online seperti slot, mendesain aplikasi atau situsnya mirip dengan game-game biasa yang banyak dimainkan. Di sana juga dilengkapi dengan karakter, warna, maupun suara yang mirip-mirip. Dengan begitu, orang yang main judi merasa familiar dengan permainan tersebut.

"Lalu pada awal-awal permainan, banyak diberikan kemudahan untuk menang dan RTP (return to player) yang cukup tinggi, misal 70%. Jadi, kemudian timbul situasi yang sifatnya rewarding, yang pada akhirnya mereka ingin mengulangi rasa senang atau kemenangan tersebut," ujar laki-laki yang menempuh pendidikan di King's College London itu.

Bagi yang kalah, mereka pun cenderung tidak merasa rugi, sebab taruhan yang disetor pertama kali juga kecil. Tapi, mereka akan terus penasaran mencari kemenangan karena di awal sudah merasakan kemenangan. Inilah dampak yang tidak disadari dan nantinya akan berdampak sangat mengerikan.

"Jika situasi-situasi ini berulang, otak akan merespon lonjakan neurotransmitter-nya seperti dopamine dengan melakukan toleransi, artinya otak butuh lonjakan dopamine lebih tinggi lagi agar pengalaman rewarding/menyenangkan bisa diulang. Ini yang kemudian bikin orang secara nggak sadar mengalami adiksi," jabarnya.

Akibat judi online, otak pun jadi rusak karena selalu minta rangsangan reward yang semakin tinggi. Pertanyaan selanjutnya, ke mana harus mencari pertolongan jika seseorang sudah kecanduan judi?

Pertolongan Kecanduan Judi Online

Kecanduan judi online masuk dalam ranah psikiatri. Di poli psikiatri, pecandu judi online biasanya akan menjalani sesi konseling atau terapi seperti CBT (cognitive behaviour therapy). Obat mungkin saja diresepkan tapi hanya memang diperlukan, terutama jika ada komorbid gangguan jiwa.

Pertolongan bisa dicari ke sejumlah rumah sakit yang punya poli psikiatri, misalnya di Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi.

"Memang sih di sana banyakan yang juga mengalami kecanduan narkoba, tapi masyarakat bisa akses hal ini. Juga, ke psikiater atau psikolog klinis atau RS Jiwa dimanapun di Indonesia, hanya layanannya memang bukan ditanggung BPJS," terang dr Hari.



Pasien Kecanduan Judi Online di RSCM Meningkat 2 Kali Lipat

Pasien Kecanduan Judi Online di RSCM Meningkat 2 Kali Lipat


(ask/ask)
back to top