• Home
  • Berita
  • Pasar PC Melemah, Intel Siap-siap PHK Ribuan Karyawan

Pasar PC Melemah, Intel Siap-siap PHK Ribuan Karyawan

Redaksi
Oct 13, 2022
Pasar PC Melemah, Intel Siap-siap PHK Ribuan Karyawan

Intel dilaporkan tengah bersiap untuk mengurangi jumlah karyawan, angkanya tak tanggung-tanggung, mencapai ribuan karyawan.

Langkah ini diambil Intel sebagai dampak melemahnya pasar PC secara global. Pemutusan hubungan kerja ini kabarnya akan diumumkan pada bulan ini, dan akan menimpa karyawan dari berbagai divisi, termasuk sales dan marketing.

Jumlah karyawan yang akan terkena PHK ini disebut akan mencapai 20%, dan menurut catatan Bloomberg saat ini Intel mempunyai 113 ribu karyawan, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (11/9/2022).

Sebelumnya Intel juga sudah mengurangi perkiraan penjualan dan keuntungan tahunannya setelah gagal mencapai perkiraan pemasukan pada Q2 2022.

Melemahnya pasar PC global ini salah satunya disebabkan oleh tingginya inflasi yang terjadi dan mulai dibukanya perkantoran dan sekolah, yang membuat orang-orang tak lagi membeli PC seperti yang banyak dilakukan saat awal pandemi.

Sebelumnya dalam laporan IDC, pengapalan PC pada Q2 2022 tercatat turun 15,3% dibanding Q2 2021. Lalu untuk Q3, mereka memprediksi kalau penurunan tersebut akan kembali terjadi, dengan besaran yang sama yaitu 15%.

Jumlah pengapalan PC, baik langsung ke konsumen ataupun ke distributor tercatat sebanyak 74,3 juta, naik dari 71,3 juta pada Q2. Namun tetap lebih rendah dibanding angka pengapalan pada Q1 yang mencapai 80,5 juta.

Dampak dari turunnya pasar PC ini juga dirasakan oleh banyak perusahaan lain, termasuk pembuat chip seperti Nvidia dan AMD. Bedanya, penurunannya terjadi setelah nilai aset kripto merosot dan para penambang mulai menjual kartu grafis yang sebelumnya mereka pakai untuk menambang aset kripto.

Permintaan akan kartu grafis yang tadinya tinggi menjadi anjlok, yang menyebabkan harga kartu grafis turun hampir setengahnya. Hal tersebut kemudian dikonfirmasi oleh CEO Nvidia Jensen Huang, yang mengakui kalau pihaknya terlalu banyak memproduksi kartu grafis.

back to top