Orang Tua Gugat Epic Games Gegara Fortnite Bikin Anak Kecanduan

Raksasa video game asal California, Epic Games, kena gugatan dari para orang tua. Katanya, salah satu permainan mereka bernama Fortnite bikin anak-anaknya kecanduan.
Meskipun pada dasarnya, game battle royale tersebut begitu menyenangkan, hanya saja tak lepas dari kontroversi yang ditimbulkan. Bukan karena visualnya buruk, atau mekanik permainan yang membosankan.
Akan tetapi masalah tersebut malah datang dari keasyikan yang ditawarkan oleh pengembang. Diminati oleh gamer muda, Fortnite sukses membawa keunikan yang berbeda dari game dengan genre sejenis lainnya.
Namun sayangnya, banyak orang tua yang ternyata tidak bisa menerima hal tersebut. Ini terjadi lantaran anak-anaknya malah kecanduan dalam memainkan Fortnite, dikutip detikINET dari IGN, Jumat (16/12/2022).
Bahkan tak sedikit dari pemainnya yang melakukan pembelian di dalam game. Hal ini mengingat, ada beberapa orang tua yang menerima tagihan besar terkait V-Bucks (mata uang digital di Fortnite).
Sebenarnya, gugatan yang dilayangkan oleh sekelompok orang ini, sudah terjadi beberapa tahun lalu. Namun seorang hakim asal Quebec, Kanada, baru sekarang mengesahkannya dan gugatan class action terhadap Epic Games bisa dilanjutkan.
Pada gugatan awal yang dikirimkan, mengklaim bahwa Epic Games sengaja merancang Fortnite agar membuat ketagihan pemainnya. Lalu salah satu orang tua juga menyatakan, kalau anak mereka sudah menghabiskan hampir 8 ribu jam bermain game dalam dua tahun terakhir.
Epic Games pun sempat membuat pernyataan resmi soal masalah itu. Mereka mengungkapkan, telah menyediakan kontrol orang tua yang bisa digunakan di menu pengaturan di dalam game.
Sebelumnya, penyelesaian class action yang pernah menyambangi Epic Games, telah diselesaikan. Mereka memberikan kompensasi bagi pemain yang berbasis di Amerika Serikat, dan telah memainkan Fortnite mulai dari 1 Juli 2015 hingga 25 Februari 2021.