Mungkin Ini Penyebab Jet Siluman F-35 Lontarkan Pilot dan Celaka
Korps Marinir Amerika Serikat menghadapi pertanyaan setelah menerbangkan jet siluman F-35 melewati badai meskipun ada laporan bahwa pesawat tersebut kurang dapat menangani badai. Mungkin, faktor cuaca inilah yang menyebabkan jet itu celaka.
Pertanyaan yang timbul adalah apakah F-35B Lightning II terkena dampak cuaca buruk ketika terbang melalui South Carolina minggu ini. Jet itu sempat hilang dan tidak terdeteksi sekitar 24 jam, setelah dibiarkan dalam mode autopilot dan pilot berhasil keluar, terlontar dengan selamat ke rumah warga. Penyebab ejeksi itu masih belum jelas.
Dikutip detikINET dari Mirror, investigasi yang digelar Forbes bulan November 2022 mengungkap jet kembarannya, F-35A, tak dapat terbang dalam jarak 25 mil dari petir, karena potensi masalah pada sistem yang dirancang untuk menghentikan ledakan pesawat jika tersambar petir.
Sistem OBIGGS (Onboard Inert Gas Generation) itu menggunakan udara yang diperkaya nitrogen untuk mengurangi volume udara di atas tangki bahan bakar.
"Varian F-35B dan C memiliki beberapa masalah OBIGGS yang sama dengan F-35A, namun telah mampu mengurangi dampak operasional," kata juru bicara F-35 Joint Program Office Chief Petty Officer Matthew Olay tahun lalu. Audio dari kecelakaan pada hari Minggu mengungkap pilot mengatakan dia kehilangan pesawat karena cuaca.
Pesawat itu, yang dibiarkan dalam mode autopilot, terbang sendiri sekitar 100 kilometer sebelum jatuh di daerah pedesaan di Williamsburg County. Saat pilotnya melontarkan diri, F-35 itu berada di ketinggian sekitar 300 meter.
Seorang pejabat Korps Marinir mengatakan tidak bisa memberikan rincian tambahan tentang mengapa butuh waktu lama untuk menemukan jet tersebut, karena penyelidikan sedang berlangsung.
Jeremy Huggins, juru bicara Pangkalan Gabungan Charleston, menyebut jet itu terbang dalam mode autopilot ketika pilotnya keluar dari pesawat. Setelah ditemukan, tim Korps Marinir dikirim untuk mengamankan reruntuhan dan tim kedua, yang melakukan investigasi kecelakaan pesawat, dikirim ke lokasi.
Ada juga pertanyaan mengenai sistem ejeksinya. Ada beberapa varian F-35 berbeda dan yang digunakan oleh Korps Marinir tidak sama dengan yang dioperasikan Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Versi yang digunakan oleh UASF dan Angkatan Laut memiliki sistem di mana pilot harus memulai ejeksi. Nah pada versi Korps Marinir, terdapat fungsi auto-eject. Pertanyaannya adalah apakah sang pilot melontarkan dir secara manual atau otomatis, serta apa alasannya.
Simak Video "Ini Lokasi Jatuhnya Jet Tempur Siluman F-35 AS yang Sempat Hilang"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)