Misteri UFO yang Ditembak Jatuh Jet F-22, 'Kami Tak Tahu Apa Itu'

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengungkapkan objek terbang tak teridentifikasi (UFO) seukuran mobil ditembak jatuh di langit Alaska dan sejauh ini masih misterius.
UFO itu terdeteksi mengudara sangat tinggi dan dinilai membahayakan lalu lintas udara sipil. Ia pertama terdeteksi pada Kamis (9/2) waktu setempat dan jet tempur siluman F-35 kemudian dikerahkan untuk menyelidiki lebih lanjut.
"Kami menyebutnya sebagai objek, karena itulah deskripsi terbaik yang kami miliki saat ini. Kami tidak tahu siapa pemiliknya," kata juru bicara Dewan Keamanan Gedung Putih, John Kirby yang dikutip detikINET dari CTV News.
Objek misterius itu disebut mengudara di ketinggian 12.190 meter. UFO yang tak diketahui pemiliknya itu berpotensi membahayakan penerbangan sipil hingga ditembak jatuh oleh rudal Sidewinder yang ditembakkan jet tempur F-22.
Perintah untuk menembaknya jatuh datang langsung dari Presiden AS Joe Biden, hanya beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand berkunjung ke Pentagon. UFO itu memang juga mengarah ke Kanada.
"Saya menyampaikan dukungan Kanada mengambil tindakan untuk melenyapkan objek ini. NORAD mengerahkan pesawat untuk melacak dan memantaunya dan memberi informasi penting kepada pengambil keputusan dan obyek tersebut telah ditembak Amerika Serikat," cetus Anand.
Kira-kira seukuran mobil kecil, objek tersebut pertama kali terdeteksi Kamis malam. Sumber AS mengatakan kepada ABC News bahwa benda itu berbentuk silinder, berwarna abu-abu keperakan dan tampak mengambang. Belum ada detail yang muncul tentang asal-usul dan tujuannya.
Berada di ketinggian 12.000 meter, tampaknya tidak berawak dan tidak dapat bermanuver, UFO ini pun dianggap sebagai ancaman keamanan yang masuk akal bagi penerbangan sipil dan akhirnya ditembak jatuh di atas Samudra Arktik.
"Pesawat sipil beroperasi pada berbagai jarak, hingga 12.000 hingga 13.700 meter. Jadi ada kekhawatiran yang masuk akal bahwa benda ini dapat menimbulkan ancaman atau potensi bahaya bagi lalu lintas udara sipil," kata sekretaris pers Pentagon Pat Ryder mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat.
Upaya mendapatkan sisa-sisa UFO itu sekarang sedang berlangsung di area Laut Beaufort yang dilaporkan membeku. Tentu nanti akan diteliti benda apa sebenarnya UFO itu.