• Home
  • Berita
  • Microsoft Keluhkan Sony Usil di Akuisisi Activision Blizzard

Microsoft Keluhkan Sony Usil di Akuisisi Activision Blizzard

Redaksi
Oct 17, 2022
Microsoft Keluhkan Sony Usil di Akuisisi Activision Blizzard

Rencana akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft masih menunggu persetujuan dari pihak pemerintah banyak negara. Namun Microsoft mengeluhkan keusilan Sony yang disebutnya mengganggu rencana akuisisi tersebut.

Menurut Microsoft, badan antimonopoli di Inggris terlalu percaya pada keberatan Sony dalam akuisisi tersebut, terutama dalam kekhawatiran yang tidak tepat pada Call of Duty, salah satu game andalan Activision, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (17/9/2022).

Pernyataan ini dilontarkan Microsoft setelah Competition and Market Authority (CMA), yang merupakan badan antimonopoli di Inggris, menyebut akuisisi tersebut dapat membahayakan kompetisi dan perlu diinvestigasi secara mendalam.

Menurut mereka, Microsoft bisa memanfaatkan kekuasaannya terhadap game populer dari Activision untuk merugikan kompetitornya, termasuk kompetitor yang mempunyai layanan langganan game dan cloud gaming.

CMA juga menyebut kalau langkah akuisisi tersebut adalah merger yang bisa mengubah segalanya, di mana Microsoft akan menjadi pemilik game-game laris seperti Call of Duty, World of Warcraft, dan Candy Crush.

"CMA khawatir karena dengan mendapat kontrol penuh terhadap katalog yang sangat kuat (...) bisa membuat Microsoft merugikan konsumen dengan merusak kemampuan Sony -- rival game terdekat Microsoft -- dalam berkompetisi," jelas CMA.

Namun pernyataan CMA ini menurut Microsoft sebenarnya adalah komplain dari Sony yang tak disesuaikan dengan pemikiran kritis. Menurut Microsoft, PlayStation dari Sony sudah menjadi platform konsol gaming terbesar selama lebih dari 20 tahun, dan dominasinya itu tak mungkin terusik hanya karena kehilangan akses terhadap satu judul game.

"Referral Decision bergantung pada pernyataan yang menguntungkan diri sendiri oleh Sony yang jelas melebihkan pentingnya Call of Duty untuk mereka dan tidak memperhatikan kemampuan Sony untuk bisa merespon secara kompetitif," jelas Microsoft.

Microsoft pun menyatakan akan tetap memenuhi komitmennya untuk menghadirkan Call of Duty di PlayStation saat nanti akusisinya sudah terjadi.

"Keperluan kamu adalah melindungi kompetisi untuk kepentingan gamer dan pebisnis di Inggris. Keputusan tahap satu mengidentifikasi tiga area di mana akuisisi itu bisa berbahaya: konsol gaming, layanan langganan game, dan layanan cloud gaming," ujar juru bicara CMA.

"Kini kami sudah meluncurkan investigasi mendalam dan hasilnya akan dipublikasikan saat Tahun Baru," tambahnya.

Sementara juru bicara Microsoft bersikukuh kalau akuisisi tersebut akan menguntungkan gamer, developer dan industri karena tujuan Microsoft adalah menghadirkan lebih banyak game ke lebih banyak orang.

Terakhir, Sony menyebut kalau mereka menganggap akuisisi tersebut akan berbahaya untuk kompetisi, berbahaya untuk industri gaming, dan berbahaya untuk gamer itu sendiri.

"Perjanjian ini akan memberikan ekosistem Xbox milik Microsoft sebuah kombinasi unik dari teknologi dan konten, juga posisi dominan dalam gaming, dan konsekuensi yang berbahaya untuk konsumen, developer independen, dan Sony itu sendiri," jelas juru bicara Sony.

back to top