Metaverse Adalah Keniscayaan di Masa Depan

Metaverse adalah sebuah konsep yang sedang naik daun dalam dunia teknologi dan internet. Ide tentang dunia maya yang terhubung erat dan besar telah lama menjadi bahan diskusi di kalangan ilmuwan dan pengembang teknologi, dan saat ini sedang menjadi sebuah tren yang semakin populer di kalangan pengguna internet.
Metaverse adalah sebuah ekosistem digital yang terdiri dari banyak dunia maya dan lingkungan virtual yang terhubung erat satu sama lain. Pengguna dapat berinteraksi, bermain, dan melakukan transaksi dalam lingkungan virtual ini.
"Nantinya, cita-citanya dunia metaverse tidak berbatas antara online to online, tapi online to offline. Nantinya online to offline tidak ada batasannya, seperti film Ready Player One," ujar Wisnu Satya Putra, CEO Dentsu Creative Indonesia saat berbincang dengan detikINET.
Saat ini ada banyak pengembang yang sedang bekerja pada proyek-proyek yang berkaitan dengan metaverse, termasuk game, aplikasi, dan teknologi lainnya.
Beberapa perusahaan besar seperti Facebook, Google, dan Tencent telah mengumumkan rencana mereka untuk berinvestasi dalam pengembangan metaverse. Ini menunjukkan betapa pentingnya metaverse bagi masa depan teknologi dan internet.
Namun tidak dipungkiri banyak orang pesimis dengan inovasi ini. Apalagi melihat Meta merugi USD 13,72 miliar atau sekitar Rp 214 triliun tahun lalu karena investasi di metaverse.
Menurut Wisnu, sebuah teknologi atau inovasi yang baru dirilis umumnya punya tingkat adaptasi yang rendah di fase awal. Sehingga ketika ada perusahaan yang mengaku terjun dan mengalami kerugian, belum tentu teknologi atau inovasi tersebut punya masa depan yang suram.
"Kalau kita lihat 100 tahun terakhir, inovasi yang terjadi butuh waktu yang lama untuk bisa diterima luas, seperti telepon dan komputer. Perusahaan seperti Microsoft dan Apple di awal pasti rugi banget karena banyak menentang," kata Wisnu.
"Mereka tetap membuat itu supaya memberikan wadah terhadap inovasi untuk kemajuan zaman supaya membantu kehidupan manusia supaya lebih baik lagi," imbuhnya.
Wisnu Satya Putra, CEO Dentsu Creative Indonesia. Foto: dok pribadi |
Di balik kekhawatiran soal screen time yang bakal tinggi, Metaverse akan memberikan pengalaman baru bagi pengguna internet, mengubah cara kita berinteraksi dan melakukan bisnis secara digital. Di metaverse, kita dapat melakukan segala hal yang kita lakukan di dunia nyata, seperti bekerja, belanja, dan berkumpul dengan orang-orang.
Ini akan memberikan pengalaman yang lebih imersif dan menyenangkan, serta meningkatkan koneksi dan komunikasi antara orang-orang di seluruh dunia.
Di masa depan, metaverse kemungkinan akan menggantikan internet seperti yang kita kenal sekarang ini. Metaverse akan menjadi tempat utama bagi aktivitas digital kita, dan akan menjadi sebuah dunia virtual yang benar-benar terintegrasi dan dapat diakses oleh semua orang.
Namun untuk mencapai ke sana, butuh waktu setidaknya hingga 10 tahun pengembangan. Saat ini metaverse masih tahap awal sekali kerena itu banyak tantangan yang harus diselesaikan, salah satunya infrastruktur jaringan internet dan perangkat pendukung.
Namun seiring berjalannya waktu, tantangan tersebut bakal teratasi, bahkan teratasi dalam waktu dekat. Ini mengingat ada banyak perusahaan dan pengembang yang tertarik pada metaverse.
"Metaverse adalah masa depan teknologi dan internet. Ini akan memberikan pengalaman yang lebih imersif dan menyenangkan bagi pengguna internet, serta membawa revolusi dalam cara kita berinteraksi dan melakukan bisnis secara digital. Meskipun masih ada banyak tantangan yang perlu diatasi, namun potensi dan peluang yang ditawarkan oleh metaverse sangatlah besar dan menarik," ujar Wisnu.
Saat ini, lanjut Wisnu, paling penting kita harus merangkul semua teknologi yang baru. Karena dunia itu sekarang melaju dengan cepat bahkan sampai tidak ada waktu bisa mengejarnya. Tapi kalau kita tidak catch-up pada perkembangan akan ketinggalan.
"Jadi untuk kita terus-menerus mengikuti perkembangan zaman, kita harus menerima inovasi baru itu. Tapi dengan rasa tanggung jawab, dalam artian harus pintar-pintar memilah mana yang memang baik dan mana yang buruk," pungkasnya.
Simak Video "Arab Saudi Buka Situs untuk Lihat Makam Kuno Secara Virtual"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/fay)