Mengikuti Hilal dari Arab Saudi, Apakah Bisa?

Beberapa waktu lalu, detikcom menayangkan sesi talkshow membahas fenomena ekuinoks vernal dan puasa Ramadan 2023. Narasumber yang kami hadirkan adalah pakar astronomi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin.
Dalam sesi talkshow, penonton bisa memberikan pertanyaan kepada narasumber guna mendapatkan pencerahan. Salah satu detikers memberikan pertanyaan sebagai berikut:
Apakah mengikuti Hilal di luar negeri bisa cocok untuk negara kita atau tidak, misalnya mengikuti Hilal di Saudi untuk kondisi di Indonesia? - Ratu
"Nah, kalau ini memang sudah dibahas oleh Kementerian Agama. Karena Indonesia itu adalah wilayah hukum tersendiri, maka tetap mengikuti Indonesia," jabar Andi di sela acara 'Eureka! Edisi 15: Puasa Ekuinoks', Senin (3/4/2023).
"Indonesia tidak mengikuti negara lain, kecuali memang nanti suatu saat sudah tidak ada batas negara hanya ada satu pemerintahan Bumi manapun, kita ikut wilayah tersebut. Tapi karena saat ini kita masih terbatas oleh batas geografis negara, batas administrasi negara, kita tetap mengikuti sesuai batas administrasi negara tersebut. Tidak bisa mengikuti Saudi atau negara lainnya," tegasnya.
Tentunya, jawabannya akan berbeda untuk negara yang jumlah muslimnya sedikit. Ada istilah berijtihad yang mana membolehkan untuk mengikuti negara yang agama Islamnya lebih dominan seperti di Arab Saudi.
"Jadi, untuk negara-negara yang memiliki badan otoritas tersendiri, yang kuat seperti di Indonesia, kita sudah bisa sendiri (menentukan hilal -- red). Tapi untuk negara-negara lain yang mungkin kondisi muslimnya minoritas, tidak ada otorisasi tersendiri untuk itu, mereka baru mengikuti negara lain yang otoritasnya lebih kuat," tandasnya.
Simak Video "Puasa Ekuinoks "
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fay)