Media Israel Benarkan Terowongan Hamas Coba Dibanjiri Air Laut
Media Israel membenarkan militer negaranya telah mencoba memompa air laut ke terowongan Gaza dan diklaim berhasil. Di sisi lain, para pakar lingkungan hidup mengecam tindakan Israel itu yang dianggap brutal dan tidak peduli terhadap nasib warga Gaza.
The Wall Street Journal yang awalnya melaporkan bahwa IDF (Israel Defence Forces) telah mulai memompa air laut ke dalam sistem terowongan bawah tanah Hamas. Langkah ini bertujuan untuk menghancurkan jaringan lorong dan tempat persembunyian pejuang Hamas.
Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi mengatakan pekan lalu bahwa membanjiri terowongan adalah "ide yang bagus" tetapi tidak berkomentar lebih jauh.
Media The Times of Israel telah mengonfirmasi bahwa upaya membanjiri terowongan di Gaza benar telah dimulai, meskipun dalam kapasitas uji coba yang terbatas. Namun, hal itu dianggap sukses oleh Israel.
Adapun pejabat senior Hamas Osama Hamdan ketika ditanyai tentang masalah ini mengklaim bahwa terowongan mereka dirancang untuk tahan terhadap banjir serta potensi bahaya lainnya.
Ketika ditanya kekhawatiran taktik tersebut mungkin membahayakan para sandera yang sebagian ditahan di terowongan Hamas, Juru Bicara IDF Daniel Hagari mengatakan tentara beroperasi berdasarkan informasi intelijen mengenai lokasi sandera dan takkan mengambil tindakan yang merugikan mereka.
Pekan lalu, IDF mengumumkan bahwa tentara telah menemukan lebih dari 800 terowongan di Jalur Gaza sejak awal serangan darat yang menargetkan Hamas pada akhir Oktober. Sekitar 500 di antaranya diklaim telah hancur.
Membahayakan Gaza
Tindakan Israel itu telah mendapat kritik pakar dan pemerhati lingkungan. "Meski cakupan dan besar dampak secara keseluruhan belum jelas, kita dapat memperkirakan setidaknya sebagian air laut akan merembes ke dalam tanah dari terowongan, terutama di daerah yang sebelumnya terowongannya rusak," kata Juliane Schillinger, peneliti di University of Twente di Belanda.
Rembesan itu akan menyebabkan polusi lokal pada tanah dan air tanah. Terlebih, laut Mediterania pun juga sudah tercemar. "Air laut di sepanjang pantai Mediterania juga tercemar air limbah tak diolah, yang terus-menerus dibuang ke sana dari sistem pembuangan limbah Gaza yang tak berfungsi," katanya.
Akuifer pesisir Gaza, satu-satunya sumber air di sana, sudah tercemar akibat pemompaan berlebihan dan pembuangan limbah. Air itu sesekali disuplai ke warga Palestina melalui pompa yang dikendalikan Israel. Pada awal konflik yang terjadi Oktober, Israel mematikan pompa air sepenuhnya selama beberapa hari.
"Kualitas air sangat buruk di Gaza adalah akibat dari situasi di mana tidak ada ruang berarti bagi warga Palestina menentukan tata kelola air mereka sendiri," kata Michael Mason, profesor geografi lingkungan di London School of Economic.
Banjir air laut juga akan menyebabkan kerusakan jangka panjang pada pertanian di Gaza, yang telah lama dirusak tindakan Israel. "Dengan asumsi sektor pertanian dapat bangkit kembali di masa depan, air tanah yang mengandung garam akan sangat membatasi pilihan tanaman," tambah Mason.
Menurutnya tindakan yang menyebabkan kerusakan lingkungan jangka panjang melanggar hukum. "Banjir terus-menerus dan ekstensif pada jaringan terowongan akan melanggar norma hukum kemanusiaan internasional yang melarang alat perang yang dimaksudkan atau diperkirakan, menyebabkan kerusakan lingkungan alam yang luas, berjangka panjang, dan parah," katanya.
Simak Video "Hamas Buka Suara soal Israel Rencana Banjiri Terowongan"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)