Manusia Harus Siap Jika Alien Terbukti Ada

Sejauh ini, perburuan untuk membuktikan eksistensi alien belum membuahkan hasil yang sahih. Akan tetapi, jika suatu ketika mendadak terbukti ada makhluk luar angkasa, umat manusia diharapkan tidak kaget.
Malah ilmuwan memandang serius persiapan manusia untuk menghadapi kenyataan bahwa alien itu eksis. Sebuah pusat riset baru dibentuk di University of St Andrews, Skotlandia, untuk hal itu.
"Apakah kita akan pernah mendapatkan pesan dari alien? Kita tidak tahu," kata John Elliot, koordinator laboratorium itu yang dikutip detikINET dari CTV News, Sabtu (10/12/2022).
"Tapi kami tahu bahwa kita tidak bisa kurang mempersiapkan diri, baik secara ilmiah, sosial, dan politik, untuk sebuah event yang berpotensi menjadi suatu kenyataan besok dan kita tidak bisa salah mengendalikannya," tambah dia.
Tujuan fasilitas bernama SETI Post Detection Hub itu adalah untuk mengkoordinasi upaya multidisipliner, untuk mengembangkan protokol, prosedor, dan kesepakatan untuk memastikan manusia akan menanggapi dengan bertanggung jawab jika suatu ketika ada bukti atau dihubungi oleh alien.
Itu karena pasti akan timbul kekagetan atau bahkan ketakutan jika terjadi kontak dengan alien. Saat ini, alien terus diburu. Lembaga antariksa NASA tentu adalah pelaku utamanya, berbekal anggaran melimpah dari pemerintah Amerika Serikat.
Pada tahun 2018, NASA meluncurkan teleskop Transit Exoplanet Survey Satellite (TESS) yang proyeknya bernilai sekitar USD 337 juta, atau sekitar Rp 5 triliun dengan salah satu misi utamanya berburu alien.
Selama observasinya tersebut, ia akan fokus untuk mencari planet baru di antara 200.000 bintang di angkasa, dengan perkiraan dapat mengidentifikasi 1.600 exoplanet anyar yang beberapa akan seukuran dengan Bumi.