Mantan Karyawan Google Sebut AI Lebih Kuat Ketimbang Bom Atom

Mantan engineer Google Blake Lemoine kembali memberikan peringatan tentang kecerdasan buatan (AI) di tengah popularitas ChatGPT. Kini ia mengatakan AI merupakan penemuan teknologi paling kuat setelah bom atom.
Dalam kolom opini yang diterbitkan di Newsweek, Lemoine menyebut chatbot Bing AI yang ditenagai ChatGPT terlihat 'gila' dan berperilaku seperti orang yang mengalami krisis eksistensial.
Ia mengutip insiden yang dialami oleh jurnalis New York Times Kevin Roose di mana ChatGPT sempat meracau sampai menyatakan cinta kepada Roose dan menyuruhnya meninggalkan istrinya.
Menurut Lemoine, AI saat ini sudah pintar dalam memanipulasi manusia dan bisa digunakan untuk tujuan merusak. Ia menambahkan chatbot AI yang tersedia saat ini merupakan teknologi eksperimental, dengan efek samping berbahaya yang tidak diketahui.
"Jika berada di tangan orang yang tidak bermoral, misalnya, (AI) dapat menyebarkan misinformasi, propaganda politik, atau informasi kebencian tentang orang-orang dari berbagai etnis dan agama," tulis Lemoine dalam artikel tersebut, seperti dikutip dari Insider, Jumat (3/3/2023).
Lemoine mengatakan ia belum bereksperimen dengan chatbot Bing AI. Ia juga mengaku bahwa sepengetahuannya, Google dan Microsoft tidak berencana menggunakan AI untuk tujuan jahat.
"Saya hanya dapat mengamati bahwa ada teknologi yang sangat kuat yang saya yakini belum cukup teruji dan belum cukup dipahami, sedang digunakan dalam skala besar, dalam peran penting untuk menyebarkan informasi," ujarnya.
Lemoine pertama kali menjadi sorotan pada pertengahan tahun 2022 setelah ia mengklaim bahwa AI buatan Google bernama LaMDA (Language Model for Dialogue Application) memiliki kesadaran layaknya manusia.
Pada 22 Juni, Google memecat Lemoine karena telah melanggar kebijakan kerahasiaan karyawan. Juru bicara Google juga mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim Lemoine bahwa LaMDA memiliki kesadaran mirip manusia.