Manfaatkan Platform Digital, 2 Santri Ini Raup Cuan Lewat Bisnis Online

Santri biasanya identik dengan ilmu agama. Namun, saat ini telah banyak para santri yang mempelajari ilmu bisnis digital. Bahkan, tak jarang dari mereka yang mengimplementasikan ilmu tersebut untuk mengembangkan ekonomi mandiri.
Mohtar Mustofa (25) menjadi salah seorang santri Pesantren Wahid Hasyim di Yogyakarta yang menerapkan ilmu bisnis untuk menjual produk buatan ayahnya secara online. Berawal dari keisengan, bisnis ini justru mampu terjual hingga ke luar daerah.
Mohtar bercerita awalnya ia melihat produk dandang karya ayahnya cukup bagus untuk dijual. Sayangnya, produk tersebut hanya dapat dibeli oleh orang-orang di sekitar desanya. Tanpa sepengetahuan sang ayah, dirinya pun iseng menjual dandang atau sarangan penanak nasi low carbo secara online melalui e-commerce.
"Awal saya membuka toko online untuk menjual dandang sarangan bapak itu saat awal mulai kuliah tahun 2020. Saat itu, saya punya keyakinan kalau belum banyak orang yang membuat sarangan magic com seperti yang Bapak buat. Ternyata benar, saya cek di online, belum ada yang menjualnya pada saat itu. Saya coba untuk menjualnya di Shopee, dan nggak lama ada yang beli dari luar daerah. Wah, Bapak kaget dan senang," ucap Mohtar dalam keterangannya, Kamis (6/4/2023).
Sarangan untuk menanak nasi dengan hasil low carbo. Foto: dok. Shopee |
Mohtar mengatakan dirinya mengusung konsep nasi rendah karbohidrat dan rendah gula di setiap produk dandang alumunium yang dijualnya. Untuk mengembangkan TokoMu Official Store miliknya, Mohtar mengikuti Pelatihan Bisnis Digital dari Shopee Barokah pada Januari 2023. Pelatihan tersebut membahas seputar strategi berjualan online secara detail.
"Sekarang orderan yang datang dari daerah Sulawesi, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Timur. Ayah saya masih suka nggak percaya kalau sarangannya terjual sampai ke luar Jawa. Alhamdulillah hasil jualan di Shopee mulai jadi pemasukan yang cukup besar untuk orang tua saya dan bahkan untuk tambahan biaya kuliah saya," ungkapnya.
Ayah dari Mohtar Mustofa saat membuat sarangan untuk penanak nasi secara handmade. Foto: dok. Shopee |
Tak hanya Mohtar, Dinda Niswatul Umah santri asal Pondok Pesantren Thoriqoh Mu'Tabaroh, Semarang, Jawa Tengah, juga memanfaatkan teknologi digital untuk berjualan camilan atau snack online.
Dinda menjelaskan dirinya membuka usaha setelah lulus kuliah untuk dapat mandiri secara ekonomi di pondok pesantren.
"Saya melihat banyak teman-teman santri yang suka cari camilan atau jajan. Dari situ saya berpikir untuk menjadikan ini peluang saya untuk jualan sembari mencari pekerjaan. Jadi sekalian saja saya coba jual secara online untuk memperluas jangkauan pembeli," ungkap Dinda.
Dinda menjelaskan dirinya telah melakukan berbagai upaya untuk dapat meningkatkan pemahamannya mengenai cara berjualan online. Salah satunya melalui pelatihan di Shopee.
"Saya dapat informasi kalau Shopee mengadakan pelatihan jualan online, saya langsung daftar. Saya jadi dapat informasi mengenai cara meningkatkan traffic kunjungan toko saya. Masyaallah, penjualan saya meningkat jauh. Saat ini selalu ada penjualan setiap harinya dan alhamdulillah menjadi pemenang juara satu Kompetisi Bisnis Digital Shopee Barokah," paparnya.
Dinda Niswatul Umah, Santri sal Semarang yang mendapatkan hadiah Paket Umrah dan Modal Usaha, berkat bisnis aneka camilan di Shopee Barokah Foto: dok. Shopee |
Ciptakan Kemandirian Ekonomi di Pesantren
Mohtar dan Dinda merupakan dua santri pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur 'Dari Pesantren untuk Pesantren' yang diselenggarakan Shopee Barokah. Program ini bertujuan untuk membantu menciptakan ekosistem ekonomi mandiri secara digital di lingkungan pesantren melalui pelatihan bisnis digital, kompetisi berhadiah modal usaha dan umrah, hingga kanal khusus Produk Santri di platform Shopee Barokah.
Digelar di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat; Malang, Jawa Timur; Jepara dan Solo, Jawa Tengah; kompetisi ini telah melatih 1.000 santri dan mendapatkan antusiasme dari para peserta.
Total, sebanyak 20 toko milik santri telah mendapatkan apresiasi berupa modal usaha serta umrah bagi juara 1 di masing-masing wilayah. Adapun juara 1 mendapatkan hadiah modal usaha Rp 15 juta serta umrah bagi salah satu pengelola toko, juara 2 mendapatkan hadiah modal usaha Rp 15 juta dan juara 3 mendapatkan modal usaha senilai Rp 10 juta.
Shopee Barokah juga menyiapkan hadiah modal usaha masing-masing senilai Rp 5 juta untuk dua finalis yang masuk ke dalam lima besar pemenang kompetisi.
Simak Video "Nilai Transaksi E-Commerce Alami Peningkatan 22 Persen di Tahun 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)