• Home
  • Berita
  • Ribuan Orang Jepang Memilih Hilang, Tempat Ini Favorit Mereka

Ribuan Orang Jepang Memilih Hilang, Tempat Ini Favorit Mereka

Redaksi
Apr 06, 2023
Ribuan Orang Jepang Memilih Hilang, Tempat Ini Favorit Mereka
Osaka -

Banyak orang Jepang rupanya ingin menghilang dan tak pernah lagi ditemukan karena alasan-alasan tertentu, termasuk terkait faktor sosiologi masyarakat Jepang. Salah satu lokasi persembunyian mereka ada sebuah daerah kumuh di kota pelabuhan Osaka.

Seperti dikutip detikINET dari SCMP, pemukiman kumuh bernama Kamagasaki dipenuhi dengan 'jouhatsu-sha' atau 'orang-orang yang menguap'. Dijuluki demikian lantaran mereka meninggalkan kehidupan mereka di bagian lain Jepang.

Jadi, orang-orang tersebut telah memilih untuk benar-benar menghilang dari kehidupan mereka di tempat lain, memisahkan diri dari keluarga dan teman untuk memulai hidup baru. Rupanya, orang menghilang adalah fenomena yang cukup biasa di Negeri Sakura.

Pada tahun 2021 menurut Statista, sekitar 80.000 orang dilaporkan hilang di Jepang. Banyak diantara mereka yang memilih menghilang karena hutang, melarikan diri dari kewajiban dan tanggung jawab, atau untuk menekan tombol reset hidup mereka.

Salah satunya Masashi Tanaka yang berusia 49 tahun. Ia mengatakan ibunya kejam padanya sehingga ia menghilang. Rupanya ia ditolak setelah masuk penjara karena narkoba.

"Kamu sudah mati bagiku. Jangan mengirim surat lagi padaku," kata ibunya. Masashi pun memilih tinggal di Kamagasaki sendirian, seperti halnya banyak orang lain di tempat itu.

Kamagasaki, juga dikenal sebagai Airin Chiku, adalah wilayah di Osaka di mana orang bisa memperoleh akomodasi murah dan pekerjaan berpenghasilan rendah sebagai buruh harian. Hotel dapat ditemukan dengan tarif serendah USD 15 per malam. Orang-orang berdiri di pinggir jalan berharap untuk bekerja pekerjaan serabutan.

Kamagasaki adalah area kumuh terbesar di Jepang. Ya meski negara maju, tak semua orang Jepang makmur. Investigasi tahun 2008 oleh Guardian memperkirakan ada sekitar 25.000 orang tinggal di daerah kumuh tersebut. Di Tokyo ada juga daerah kumuh serupa di mana banyak buruh harian tinggal dan berkeliaran di jalanan menunggu pekerjaan.

Mudah untuk mempertahankan anonimitas dan bersembunyi di Jepang. Pakar sosiologi Hiroki Nakamori mengatakan kepada BBC bahwa karena privasi sangat dihargai di Jepang, orang hilang masih dapat menarik uang dari ATM tanpa terdeteksi.

"Polisi tidak akan campur tangan kecuali ada alasan lain, seperti kejahatan atau kecelakaan. Yang bisa dilakukan keluarga hanyalah membayar untuk detektif swasta. Atau tunggu saja. Itu saja," kata Nakamori.



Simak Video "Sepertiga Rumah di Jepang Bakal Kosong di Tahun 2030"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)
back to top