• Home
  • Berita
  • Malangnya Helikopter Tempur di Ukraina, Berjatuhan Diserang Rudal

Malangnya Helikopter Tempur di Ukraina, Berjatuhan Diserang Rudal

Redaksi
May 31, 2023
Malangnya Helikopter Tempur di Ukraina, Berjatuhan Diserang Rudal
Jakarta -

Helikopter tempur terlihat sangar dan menebar ancaman. Akan tetapi efektivitas kendaraan yang satu ini mulai dipertanyakan, khususnya setelah perang antara Ukraina dan Rusia. Banyak helikopter tempur rontok.

Baik Rusia maupun Ukraina telah kehilangan banyak helikopter serang selama konflik. Menurut blog Oryx, Rusia telah mengkonfirmasi kehilangan setidaknya 62 helikopter serang, termasuk 35 Kamov Ka-52 "Alligators", 12 Mil Mi-28 "Havocs", 9 Mi-35, dan 6 Mi-24.

Ukraina sedikit lebih baik, kehilangan empat helikopter serang Mi-24. Masalahnya adalah, keempatnya itu 10% dari seluruh kekuatan helikopter tempur Ukraina. Apa yang menyebabkan kerugian sebesar itu?

Sebagai penyerang, helikopter Rusia berada dalam situasi lebih rentan daripada helikopter Ukraina. Nah yang memperbesar masalah adalah sejumlah besar rudal permukaan ke udara jarak pendek yang dikirim barat ke Ukraina.

NATO mengirim ribuan sistem pertahanan udara portabel MANPAD, termasuk setidaknya 2.557 FIM-92 Stingers dan sejumlah sistem rudal Piorun, Sungur, Strela-2, Igla, dan RBS-70 yang tak diketahui jumlahnya. Sistem rudal ini mudah dioperasikan dan mematikan dengan tingkat akurasi tinggi, menghadirkan kesulitan bagi armada Rusia.

Helikopter memang cepat dan memiliki daya tembak besar, tapi penggunaan rotor membuatnya lebih lambat dari jet. Kemudian, kebutuhan untuk menjaga bobot pada tingkat yang dapat diterima berarti mereka kurang perlindungan lapis baja dibandingkan tank.

Helikopter juga menempatkan dua awaknya dalam bahaya. Seperti yang ditunjukkan dalam perang di Ukraina, awak helikopter yang dijatuhkan rudal seringkali tidak selamat dari tembakan. Jika helikopter serang dirasa sudah usang dan rentan, bisa jadi nanti tak akan banyak dipakai di mana militer memilih beralih ke drone bersenjata.

"Helikopter tempur tak banyak berhasil dalam perang di Ukraina, dan Ukraina tidak meminta unitnya lagi, yang menunjukkan kurangnya minat berdasarkan pengalaman masa perang ini," kata Mark Cancian, peneliti di Center for Strategic and International Studies.



Simak Video "Jokowi Sebut Semua Negara Kesulitan Pupuk!"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/afr)
back to top