Legenda Ilmuwan Gali 'Lubang ke Neraka', Terdengar Suara Siksaan

Apa yang ada di kedalaman Bumi menarik perhatian banyak orang. Termasuk pernah memicu munculnya legenda bahwa ilmuwan Rusia tak sengaja menggali lubang yang sampai di neraka.
Well to Hell, alias Sumur ke Neraka, demikian sebutan urban legend yang beredar di internet sejak sekitar tahun 1997. Bahkan pada tahun 1998 pernah ditayangkan kisahnya di stasiun televisi religius Amerika Serikat Trinity Broadcasting Network.
Ceritanya, ada tim insinyur Rusia dipimpin oleh Mr Azakov menggali lubang di kawasan Siberia sedalam 14,4 kilometer dan mencapai suatu rongga. Penasaran dengan temuan itu, mereka menurunkan mikrofon tahan panas dan perangkat sensor lain.
Temperaturnya disebut tembus 1.000 derajat Celcius dan terdengar suara-suara manusia seperti sedang tersiksa. Para ilmuwan itu pun terkejut dan berkesimpulan mereka telah menemukan neraka.
Kisahnya lagi, paramedis yang merawat para ilmuwan itu memberi obat untuk menghapus ingatan jangka pendek. Itu yang disebut menjadi sebab cerita ini ditutup rapat. Selain kisah ini, ada pula rekaman suara beredar yang diklaim sebagai suara jeritan dan kesedihan sebagai akibat siksaan di neraka dari tempat tersebut.
Cerita yang sempat beredar liar dan ditambahi sana sini tersebut tentu saja adalah hoax. Suara mengerikan yang terekam itu pun belakangan diketahui hanya perpaduan suara-suara lain yang berarti palsu.
Kemungkinan, salah satu pemicunya adalah penggalian Kola Superdeep Borehole yang benar-benar dilakukan Uni Soviet pada tahun 1970-an. Tapi lokasinya bukan di Siberia melainkan di semenanjung Kola yang berbatasan dengan Norwegia dan Finlandia.
Uni Soviet terus mengebor hingga tahun 1992, tapi tak pernah mencapai kedalaman lebih dari 12 kilometer itu. Pengebor tak punya pilihan selain menghentikan usaha, kurang dari target sedalam 15 kilometer.
Penggalian sedalam 12,2 kilometer itu menemukan berbagai hal yang penting bagi sains dan sama sekali tidak ada unsur supernatural. Ditemukan air di kedalaman tersebut yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Sekitar 7 kilometer di bawah, ada fosil mikroskopis dari 24 spesies.
Mereka juga mendapatkan akses pada bebatuan berusia 2,7 miliar tahun. Sayang, panasnya yang sangat tinggi tidak memungkinkan untuk diselidiki lebih lanjut. Maka, tidak mungkin pula bisa terekam suara karena perangkat mifkrofon pun pasti akan hancur di kedalaman tersebut.
Bagaimanapun, kedalaman Bumi masih menyimpan berbagai misteri hingga saat ini. "Penggalian lubang semacam ini dilakukan karena kita hanya tahu lebih sedikit apa yang ada di bawah kaki kita dibandingkan di Tata Surya," cetus Hank Green, presenter acara sains SciShow yang dikutip detikINET dari BBC, Jumat (10/3/2023).
Setelah Kola Superdeep Borehole, upaya lain menggali kedalaman Bumi juga dilakukan selama bertahun-tahun oleh negara lain termasuk Jerman, Austria dan Swedia. Tak satu pun dari lubang itu yang lebih dalam dari Kola Superdeep Borehole, meski ada yang lebih panjang, karena membelok dari jalur vertikalnya.
Simak Video "NASA Temukan Planet Mirip 'Neraka'"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)