Kredit Macet! Penambang Kripto Tak Bisa Bayar Cicilan Mesin Penambang
Crypto winter membuat para penambang kripto tak bisa membayar cicilan pembelian mesin penambang yang nilainya mencapai jutaan dolar.
Dilansir Bloomberg, saat nilai Bitcoin sedang tinggi-tingginya -- mendekati USD 69 ribu -- dan margin keuntungan mencapai 90%, banyak penambang kripto mengajukan pinjaman dana yang nilainya mencapai USD 4 miliar untuk membeli mesin penambang kripto.
Namun saat ini, tepatnya sejak beberapa bulan lalu, bisnis kripto sedang tidak baik-baik saja. Nilai Bitcoin saat ini hanya USD 16.800, lalu banyak perusahaan kripto seperti TerraUSD dan FTX mengalami kolaps, perusahaan kripto lain juga sudah melakukan PHK besar-besaran.
Kolapsnya pasar kripto ini membuat tak bisa membayar cicilan utangnya. Misalnya Iris Energy Ltd mengaku tak bisa membayar cicilan dari utangnya yang mencapai USD 108 juta ke New York Digital Investment group.
Lalu ada BlockFi yang sudah mengajukan kebangkrutan dan masih berutang USD 54 juta, dan Core Scientific yang juga terancam bangkrut punya utang sebesar USD 39 juta, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Kamis (8/12/2022).
Ada juga perusahaan seperti Stronghold Digital Mining yang sudah mulai mengembalikan puluhan ribu alat penambangnya untuk mengurangi utangnya. Namun hal ini pun tak menyelesaikan masalah karena nilai mesin-mesin ini sudah merosot hingga 85% sejak November lalu.
Banyak juga perusahaan yang menolak membayar cicilan utang meskipun saat ini mereka masih mampu secara finansial, yang mereka lakukan karena nilai mesin penambangnya kini sudah jauh lebih kecil ketimbang sisa utang mereka.
"Para penambang kini berfokus untuk bertahan selama enam bulan ke depan, bukan menjaga para pemberi pinjaman selama lima tahun ke depan," kata Ethan Vera, COO Luxor Technologies, yang merupakan penyedia jasa penambangan kripto.