• Home
  • Berita
  • Kisah Sukses Jebolan Startup Studio Indonesia, Dapat Pendanaan Rp 155 Miliar

Kisah Sukses Jebolan Startup Studio Indonesia, Dapat Pendanaan Rp 155 Miliar

Redaksi
Apr 28, 2023
Kisah Sukses Jebolan Startup Studio Indonesia, Dapat Pendanaan Rp 155 Miliar
Jakarta -

Startup Studio Indonesia (SSI) kini sudah masuk angkatan batch ke-6, dan sejauh ini, program pendampingan dan pembinaan startup besutan Kominfo itu sudah sukses meluluskan 65 alumni.

Banyak di antara alumni tersebut sukses scale up dan mengembangkan bisnisnya, juga mendapat pendanaan, investor baru, serta memperluas jangkauan operasionalnya.

Menurut data SSI, alumni yang berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal setelah lulus dari program berkisar di angka 13-40% di setiap batch. Per Desember 2022, total pendanaan yang mengalir ke alumni SSI telah mencapai Rp 392,1 miliar.

Salah satu alumni Startup Studio Indonesia yang berkembang pesat pasca mengikuti pelatihan adalah Surplus Indonesia. Surplus Indonesia merupakan startup peduli lingkungan yang hadir sebagai solusi untuk mengatasi banyaknya sampah makanan di Indonesia.

Bekerjasama dengan pelaku usaha (seperti restoran, hotel, cafe), Surplus menjual stok makanan berlebih yang masih berkualitas, aman, dan layak konsumsi - dengan harga 50% lebih terjangkau melalui aplikasi food rescue pertama di Indonesia.

Sebagai alumni Startup Studio Indonesia Batch 4, di awal tahun ini, Surplus Indonesia berhasil meraih pendanaan tahap awal dari Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Ventures. Jangkauan operasi pun kian meluas, yakni merambah Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Bali, dengan total pengguna aplikasi aktif mencapai 10.000.

"Keputusan kami untuk mengikuti program Startup Studio Indonesia Batch 4 juga sangat berpengaruh ke sisi marketing Surplus Indonesia, salah satunya karena mendapatkan eksposur dari berbagai pemberitaan dan konten media sosial yang dilakukan Startup Studio Indonesia," jelas Muhammad Agung Saputra selaku Co-founder & CEO Surplus Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (28/4/2023).

Selain membantu meningkatkan reputasi perusahaan, Agung mengaku program Startup Studio Indonesia membuka jalan bagi Surplus untuk memperluas networking, terutama dengan pelaku startup baik yang sudah berpengalaman maupun yang sama-sama merintis di tahap awal.

Hal serupa diungkapkan oleh Pandu Adi Laras, CEO dan Co-founder Broom.id. Ia mengaku banyak mendapatkan jejaring baru dari para startup dan mengumpulkan banyak insight bermanfaat untuk mengembangkan Broom. Pesan Pandu, startup yang mengikuti program SSI harus mampu berkomitmen untuk meluangkan waktu demi belajar hal baru.

Broom dapat pendanaan Rp 155 miliar, ada di halaman berikutnya>>

Broom adalah startup platform digital untuk ekosistem mobil bekas yang menyediakan modal kerja jangka pendek kepada showroom melalui program "buy back", dimana pemilik showroom dapat menjual inventori mobil kepada Broom, memutar dana yang didapat ke keperluan bisnis lain, lalu melakukan pembelian mobil kembali ketika sudah jatuh tempo.

Sebagai alumni SSI Batch 5, Broom menorehkan pertumbuhan pesat pasca lulus, terutama yakni meraih pendanaan Pra-Seri A senilai USD 10 juta atau sekitar Rp 155 untuk pengembangan bisnisnya.

"Untuk mempromosikan model bisnis Broom, kami banyak memanfaatkan jejaring dari startup lainnya, karena kami berfokus pada model Business-to-Business (B2B). Karena itu, partisipasi kami di SSI membuahkan hasil yang baik, karena program tersebut membuka banyak pintu kesempatan baru bagi kami yang notabene adalah startup 'muda'. Selain itu, sesi sharing dengan praktisi startup lainnya membuat kami bisa menggali lebih banyak wawasan praktis untuk menemukan product-market fit yang pas," ungkap Pandu.

Surplus Indonesia dan Broom merupakan dua contoh startup alumni Startup Studio Indonesia yang berhasil membawa materi pelatihan dan mempraktekannya untuk pengembangan bisnis.

Selain keduanya, masih banyak lagi startup lulusan SSI yang punya prestasi lain. Misalnya, 11 alumni SSI Batch 3 berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 153,1%, dan mayoritas diantaranya telah mencapai revenue Rp 1-10 miliar. Selain itu, tercatat pula pertumbuhan bisnis hingga 792,2% untuk startup B2B dan 107,2% untuk startup yang bergerak di bidang B2C.

"Salah satu tujuan Startup Studio Indonesia adalah menciptakan ekosistem startup digital di Indonesia yang sustainable dengan terciptanya transfer of knowledge. Kami ikut bangga melihat prestasi dari para alumni Startup Studio Indonesia sejak pertama kali program ini diluncurkan pada tahun 2020. Ini menjadi bukti bahwa materi kurikulum Startup Studio Indonesia telah tepat-guna dan dapat langsung dipraktekkan untuk pengembangan bisnis. Kami berharap tren positif ini akan terus berlanjut, sesuai dengan misi kami untuk mencetak 150 startup digital yang 'naik kelas' di tahun 2024," tutup Sonny Hendra Sudaryana, Koordinator Startup Digital, Kominfo RI.

(asj/fay)
back to top