Kena Embargo, Harga Chip AI Nvidia Meroket

Sanksi embargo yang dikenakan Pemerintah Amerika Serikat ke China membuat chip GPU AI Nvidia menjadi barang langka di negara tersebut. Harganya pun meroket sampai dua kali lipat.
Selain embargo, meroketnya harga chip AI tersebut juga terjadi karena AI yang sedang booming. Alhasil kebutuhan chip seperti Nvidia A100 dan H100 tersebut meningkat, terutama dari universitas ataupun perusahaan yang mau menggarap sektor AI.
Embargo yang juga dikenakan ke Rusia tersebut bertujuan agar chip tersebut tak disalahgunakan untuk kebutuhan militer, ataupun kemudian dipakai di komputer super milik negara.
Bukan cuma chip Nvidia A100 dan H100 yang terkena embargo, melainkan juga chip MI250 dari AMD. Namun masih ada chip yang bisa dikirim ke China, yaitu Nvidia A800 dan AMD MI100, yang dirilis pada Q3 2022. Hanya saja memang kemampuannya tak setinggi keluaran terbaru.
Meski begitu, bukan berarti A100 tak bisa dibeli di China. Hanya saja penjualannya dilakukan secara diam-diam dengan harga yang berlipat ganda.Salah satunya dilakukan di pusat perbelanjaan elektronik di Huaqiangbei, Shenzhen, China.
Lebih tepatnya SEG Plaza, gedung pencakar langit yang 10 lantai pertamanya dipakai untuk menjual berbagai perangkat elektronik, dari mulai komponen kamera sampai drone.
Dilansir dari Reuters, setidaknya ada dua toko di kawasan tersebut yang mengaku bisa menyediakan chip A100 dalam jumlah kecil. Hanya saja harganya sangat aduhai. Yaitu USD 20 ribu per chip, atau dua kali lipat dari harga normal.
Ya, menjual chip tersebut di China memang tidak ilegal. Chip tersebut hanya dilarang untuk diekspor ke China. Namun tetap saja pihak toko tentu tak mau mengambil risiko, dan hanya mau menjual secara diam-diam.
Laporan Reuters ini juga menyebut kalau setidaknya ada 10 vendor di Hong Kong dan China yang mengaku bisa dengan mudah membeli chip A100 dalam jumlah kecil. Permintaan chip AI ini biasanya datang dari developer, startup, ataupun peneliti yang membutuhkan menjalankan model AI bikinannya.
Pada September 2022 lalu, Pemerintah AS memerintahkan Nvidia untuk menyetop ekspor dua chip paling canggihnya -- A100 dan H100 -- ke China dan Hong Kong. Langkah ini adalah bagian dari upaya menghalangi pengembangan komputer super di negara tersebut terkait perang dagang antara AS dan China.
Namun kemudian perkembangan AI tak disangka-sangka melesat, terutama setelah kesuksesan ChatGPT menarik perhatian publik. Dampaknya adalah permintaan chip-chip kelas atas seperti A100 dan H100 langsung meroket.
Simak Video "Banyak Peminat Setelah Gunakan AI, Nvidia Langsung Untung Gede"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/asj)