Kalender Astronomi Desember 2022: Purnama Terakhir hingga Titik Balik Matahari

Akhirnya, kita tiba di pengujung tahun 2022 dengan memasuki bulan Desember. Berbagai fenomena langit bersiap muncul menghibur para pencinta astronomi.
Berikut ini fenomena langit Desember 2022 berdasarkan kalender astronomi yang dikutip dari Pop Science, Jumat (2/12/2022). Catat tanggal-tanggalnya:
Bulan purnama terakhir tahun ini akan mencapai iluminasi puncaknya pada 7 Desember. Old Farmer's Almanac merekomendasikan untuk menyaksikannya epat sebelum Matahari terbenam saat Bulan mulai mengintip di atas cakrawala.
Bulan purnama Desember juga akan berada di atas cakrawala lebih lama dari kebanyakan Bulan purnama, karena lintasannya yang lebih tinggi di langit.
Di dunia barat, Bulan purnama Desember disebut Full Cold Moon karena kemunculannya bertepatan dengan musim dingin yang benar-benar menggigilkan di belahan Bumi utara. Beberapa nama lain untuk Bulan purnama Desember adalah Snow Moon, Long Night Moon, dan Winter Maker Moon.
Pada malam yang sama dengan Bulan purnama terakhir di 2022, Mars akan berada pada posisi paling terang. Menurut NASA, Mars dan Matahari berada tepat di sisi Bumi yang berseberangan selama periode oposisi.
Dari Bumi, Mars terbit di timur tepat saat Matahari terbenam di barat, dan setelah terjaga di langit sepanjang malam, Mars terbenam di barat tepat saat Matahari terbit di timur.
Para astronom mengatakan Mars berada dalam "oposisi" karena si Planet Merah dan Matahari muncul di sisi langit yang berlawanan. Jika Bumi dan Mars mengikuti orbit melingkar sempurna alih-alih orbit elips berbentuk lebih oval, oposisi akan sedekat mungkin dengan kedua planet.
Untuk mendapatkan momen terbaik melihat Mars dengan segala kemegahannya, dianjurkan menghadap ke timur sekitar satu jam setelah gelap.
Mars akan terlihat seperti bintang jingga kemerahan yang akan terbit dan tampak lebih ke selatan saat malam semakin larut. Menjelang tengah malam, planet ini akan tinggi di selatan. Pada 2018, Mars adalah yang paling terang dalam 15 tahun.
Jika kalian lebih menyukai bintang jatuh, jangan lewatkan fenomena hujan meteor Geminid. Ini adalah salah satu hujan meteor paling dinantikan setiap tahun.
Penikmat langit dapat melihat hingga 120 meteor per jam di puncaknya jika menonton dari lokasi gelap, dengan rata-rata 75 batuan luar angkasa muncul per jam. Pertunjukan ini biasanya dimulai sejak jam 9 malam waktu setempat dan mencapai puncaknya sekitar jam 2 pagi.
Pada sore hari tanggal 13 Desember, Bulan akan menerangi langit mulai larut malam, tetapi Bulan akan terbit sedikit lebih lambat pada tanggal 14 Desember.
Musim dingin secara resmi akan dimulai pada 21 Desember, ditandai oleh titik balik Matahari atau solstice Desember dan hari terpendek dalam setahun karena merupakan hari dengan sinar Matahari paling sedikit.
Setelah titik balik Matahari musim dingin, hari-hari perlahan-lahan akan bertambah panjang saat Bumi beberapa inci menuju titik balik Matahari musim panas di bulan Juni.
Karena Bumi miring pada porosnya, pada titik balik Matahari, separuh planet akan menjauhi Matahari dan separuh lainnya mengarah ke Matahari. Solstice secara teknis hanya berlangsung sesaat, yakni ketika belahan Bumi, dalam hal ini, bagian utara, miring sejauh mungkin dari Matahari.
Di beberapa budaya negara, titik balik Matahari musim dingin masih kerap dirayakan dengan festival dan pesta sebagai simbolisme kemenangan cahaya atas kegelapan.
Jika kalian melewatkan hujan meteor Geminid di awal bulan atau tidak bisa mengamatinya karena terangnya cahaya Bulan terlalu mengganggu, masih ada hujan meteor Ursid yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 21 Desember dan dini hari pada 22 Desember. Ursid dapat menghasilkan lima hingga 10 meteor per jam, dengan langit gelap dan sedikit atau tanpa cahaya Bulan.
Fenomena ini akan menjadi penampakan keempat kalinya planet Merkurius tahun ini. Elongasi terbesarnya terjadi ketika planet tampak terjauh dari Matahari.
Pengamat bintang bahkan dapat mulai mencari Merkurius di langit malam sejak minggu kedua bulan Desember. Merkurius, planet terkecil di Tata Surya kita, paling baik dilihat saat Matahari terbenam segera setelah langit mulai gelap.
Merkurius akan mencapai elongasi terbesarnya pada 21 Desember dan akan berjarak 5 derajat dari Venus malam itu. Pada 24 Desember, Merkurius akan mencapai dikotomi, atau setengah fase perantara, pada waktu yang hampir bersamaan dengan kemunculannya yang terjauh dari Matahari.
Waktu yang tepat dari kedua peristiwa tersebut mungkin berbeda beberapa hari, karena orbit Merkurius tidak sejajar sempurna dengan ekliptika.
Untuk bisa mengamati hujan meteor, Bulan purnama, hingga Merkurius, aturannya sama: sebisa mungkin cari tempat gelap yang jauh dari lampu-lampu perkotaan dan polusi cahaya, lalu biarkan mata menyesuaikan diri dengan kegelapan selama sekitar setengah jam. Selamat mengamati langit malam!