• Home
  • Berita
  • Jadi Korban Serangan Siber, Nasabah Bank Harus Apa?

Jadi Korban Serangan Siber, Nasabah Bank Harus Apa?

Redaksi
May 15, 2023
Jadi Korban Serangan Siber, Nasabah Bank Harus Apa?
Jakarta -

Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) sempat mengalami gangguan selama beberapa hari, terbaru perbankan plat merah itu diklaim telah diserang oleh kelompok hacker LockBit 3.0. Apa yang mesti dilakukan oleh nasabah?

Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan hal pertama yang mesti dilakukan nasabah, yakni dengan mengganti password atau kata sandi.

"Ganti password itu yang utama, karena takutnya semua data sudah dicuri oleh hacker. Walaupun terenkripsi, tapi banyak sistem pengamanan password yang mudah di-crack," ujar Pratama kepada detikINET, Senin (15/5/2023).

Kemudian, kata Chairman CISSReC ini, cek rekening dan aktivitas akun. Cek pula semua rekening yang terhubung ke bank tersebut, lalu periksa apakah ada aktivitas yang mencurigakan.

"Jika terdapat aktivitas penarikan uang atau transfer dana yang tidak diketahui, segera laporkan hal tersebut ke pihak bank," ucap Pratama.

"Kalau bisa periksa ulang sistem keamanan di HP atau komputernya masing-masing. Karena ada kemungkinan ada log IP device kita, sehingga bisa digunakan hacker untuk masuk ke device yang kita gunakan untuk mbanking atau internet banking. Kalau bisa pasang anti virus atau anti malware. Hati-hati terhadap phising email," tuturnya.

Sebab, setelah terjadi serangan siber, nasabah bank kemungkinan mendapatkan phising email yang mengaku sebagai bank. Untuk itu, nasabah hanya perlu mengecek kembali alamat email dan link yang terdapat pada email tersebut, sebelum membuka atau mengunduh file yang terlampir.

Seiring itu, nasabah juga update aplikasi atau sistem operasi HP yang dimiliki yang dijadikan untuk mengakses mbanking.

Disampaikan Pratama, nasabah juga perlu mencari informasi yang benar dan valid terkait kejadian serangan siber yang terjadi, sehingga tidak mudah terprovokasi dan membuat pikiran menjadi tidak tenang.

Selain itu, Pratama menyarankan, nasabah mengaktifkan notifikasi dari bank, supaya informasi terkini menyangkut perkembangan penanganan insiden tersebut dapat diketahui dan nasabah mengerti apa yang akan dilakukan selanjutnya.

"Dalam situasi (serangan siber-red) seperti ini, nasabah bank harus tetap tenang dan segera melaporkan insiden ke pihak bank kalau mengalami kerugian finansial atau yang lainnya. Dengan begitu, pihak bank dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk membantu masalah," pungkasnya.



Simak Video "Geng Ransomware LockBit Klaim Serang-Curi Data BSI, Siapa Mereka?"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)
back to top