Internet Merata Untuk Papua

Redaksi
Oct 20, 2023
Internet Merata Untuk Papua
Jakarta -

Berkali-kali Presiden Joko Widodo menyerukan soal transformasi digital, para ahli pun berkali-kali pula menyuarakan soal keuntungan untuk bergerak maju memanfaatkan teknologi yang makin mupuni.

TikTok, Twitter, Instagram dan platform lainnya di dunia internet berhasil memajukan kehidupan seseorang. Kini, semua orang bisa jadi influencer atau bahkan saudagar kaya dari hasil berdagang online.

Tapi, nun jauh di sana, lebih tepatnya di Desa Iseren, Distrik Rumberpon, Kabupaten Teluk Wondama, masih banyak yang belum melek dengan kehidupan dunia yang kini makin menggandrungi smartphone dan internet. Khususnya bagi anak-anak yang kesehariannya hanya butuh pantai untuk tempat bermain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan detikINET pada Oktober 2021 membawa kami berkenalan dengan penduduk di sana. Misalnya Liber, seorang siswa yang duduk di kelas 5 SD yang mengaku tidak terlalu paham mengenai internet. Namun yang pasti, anak yang suka belajar matematika ini mengetahui YouTube dan beberapa kali memakai aplikasinya untuk menonton film bersama keluarganya.

Ulis (10) punya kebiasaan menonton film lucu juga di YouTube, sementara Kani (8) mengaku tidak terlalu acuh dengan kehadiran internet.

Warga di Iseren, Teluk Wondama, Papua Barat. Foto: Aisyah Kamaliah/detikcom

"Tidak sedih (tidak ada internet -- red) main di laut bisa," ujar anak yang ingin menjadi tentara ini.

Akan tetapi bagi orang dewasa, HP dan akses internet bisa membantu mereka untuk berkomunikasi, bahkan lebih dari itu. Septinus (30) mengatakan ia kerap membutuhkan telepon untuk berkomunikasi dengan keluarga mereka. HP-nya, selama ini hanya dipakai untuk berkabar dengan sanak saudara. Tapi sekadar dengar suara, tentu berbeda jika bisa sua muka.

"Kalau bisa itu (videocall --red) mau. Ini HP lima tahun belum ganti," kata pria yang berprofesi sebagai nelayan ini.

Bakti Papua. Foto: Aisyah Kamaliah

"Kalau bosan bisa berenang, menonton TV, sinetron. Ikatan Cinta, iya," sambungnya sembari tertawa.


Pulsa sering habis buat loading

Levinus Mokiri Kepala Kampung Iseren mengungkapkan ceritanya kepada detikINET dalam kegiatan persiapan peluncuran BTS 4G di Iseren bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Selasa 5 November 2021 silam. Dia menjelaskan bahwa warga di Kampung Iseren butuh pergi jauh ke Manokwari kota hanya untuk mengisi pulsa.

Tapi yang sedihnya, harga pulsa itu tidak sebanding dia harga BBM dalam satu kali perjalanan yang butuh hingga 30 liter. Sementara itu, harga BBM mencapai Rp 14.000-16.000 per liter. Belum lagi waktu tempuh ke kota yang mencapai dua jam.

Dalam satu minggu, sebagai Kepala Desa yang lebih mobile, Levinus membutuhkan setidaknya pulsa Rp 100.000 per minggunya. Itu pun, terkadang tetap ada kendala dalam berkomunikasi.

Sekretaris Distrik Rumbepon Nikolas Sibena S.IP menambahkan ketika jaringan kurang bagus, pulsa atau kuota mereka menjadi lebih gampang habis.

"Kalau kita beli eceran macam Rp 10.000 itu seminggu juga habis. Pendapatan masyarakat juga kadang tidak bagus, kadang bisa beli kadang tidak bisa. Pendapatannya kurang," ceritanya.

"Kalau terlalu penting seperti (untuk memberikan kabar -- red) duka, atau seperti pengusaha, dia setiap bulan sudah harus ada isi pulsanya. Nah, kalau dari pemerintah yang aktif atau online dengan jaringan internet atau paket, paket Rp 300.000-400.000 bisa jadi masalah dan habis karena loading-nya saja," sambung Nikolas.

Pembangunan BTS 4G di Iseren

Iseren merupakan salah satu desa yang mendapatkan prioritas pembangunan dari program dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Peresmian BTS 4G di Iseren, Teluk Wondama telah dilakukan pada Rabu 6 November 2021 silam. Ini melengkapi peningkatan sarana telekomunikasi di desa lainnya pada satu distrik yang sama: Watitindau, Yemebekiri 1, Yembekiri 2, Yomakan, Isenebuai, Yariyari.

Kepala Distrik Rumberpon, Pius CB Kayukatui S.IP sebagai perwakilan dari Kepala Desa di Iseren mengaku pihaknya sangat berterima kasih dengan adanya pembangunan BTS 4G tersebut. Namun, ada PR yang nampaknya masih menjadi kekhawatiran: masyarakat belum paham manfaat internet.

Bakti Papua. Foto: Aisyah Kamaliah

"Semoga pemerintah akan adakan sosialisasi kepada masyarakat sehingga bisa memahami internet. Mungkin kasih tahu untuk kasih dokumen begini, begini. Kalau HP kami ada. Tapi cara ketiknya, upload-nya bagaimana, update-nya bagaimana, butuh seorang edukator sebagai guru untuk mengajari itu," ucapnya.

Pembangunan BTS 4G di Desa Iseren adalah contoh pembangunan infrastruktur pada satu wilayah kecil adalah sebuah keharusan. Dari satu perubahan, dampak yang dirasakan bisa sebegitu besar sehingga meningkatkan taraf hidup sekelompok orang di sana, yang mana saudara-saudara kita juga.

Kalau di Pulau Jawa akses internet sudah cukup merata dan cover hampir 100% wilayah, mengapa di Papua sana harus timpang jauh? Karena itu, pemerataan pembangunan harus dilaksanakan bahkan di area 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Sejalan dengan arah strategis dari Peta Jalan Indonesia Digital.

Peta Jalan Indonesia Digital diprakarsai sebagai tindak lanjut dari lima arahan Presiden Jokowi tentang transformasi digital, yakni perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, persiapkan roadmap transformasi digital di sektor strategis, percepat integrasi Pusat Data Nasional, persiapkan kebutuhan SDM talenta digital, dan regulasi yang berkaitan dengan skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital.

Dalam Peta Jalan Indonesia Digital terdapat enam arah strategis yang terdiri atas pertama, membangun infrastruktur digital dan konektivitas yang inklusif, aman dan andal dengan layanan berkualitas tinggi. Kedua, membangun lembaga pemerintahan digital yang terbuka dan terintegrasi untuk meningkatkan pelayanan publik. Ketiga, mengubah Indonesia dari negara konsumen menjadi produsen teknologi melalui investasi di berbagai platform, produk dan sistem yang memiliki nilai kepentingan strategis nasional. Keempat, melakukan harmonisasi regulasi dan meningkatkan pendanaan untuk memajukan inovasi. Kelima, meningkatkan kapabilitas digital pada sektor prioritas untuk memperkuat daya saing geo strategis dan mendorong pertumbuhan yang berkualitas. Keenam, membangun budaya digital dan memanfaatkan bonus demografi serta memberdayakan rakyat Indonesia dalam mengembangkan dunia digital.



Simak Video "Penuh Suara Tembakan, Ini Detik-detik Penyerbuan Markas KKB di Yahukimo"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fay)
back to top