Ilmuwan Temukan Situs Penanda Era Manusia Mulai 'Rusak' Bumi

Para ilmuwan mengidentifikasi situs geologi yang menurut mereka paling mencerminkan awal mula zaman Antroposen, zaman yang menjadi langkah besar menuju perubahan garis waktu resmi sejarah Bumi.
Antroposen atau Anthropocene adalah kala yang bermula ketika aktivitas manusia mulai memiliki pengaruh global terhadap ekosistem Bumi. Istilah ini tampaknya sudah digunakan oleh ilmuwan Soviet sejak awal 1960-an untuk menyebut Kuarter, periode geologi terkini.
Istilah Antroposen pertama kali diusulkan pada tahun 2000 untuk mencerminkan betapa besarnya aktivitas manusia telah mengubah dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika 8 miliar orang berdampak pada planet ini, pasti ada dampaknya," kata Colin Waters, profesor kehormatan di Sekolah Geografi, Geologi, dan Lingkungan di University of Leicester dan ketua Anthropocene Working Group (AWG), seperti dikutip dari CNN.
"Di masa ini, Bumi memasuki kondisi yang baru dan hal ini akan ditentukan oleh zaman geologis yang baru," tambah Waters.
AWG, sebuah kelompok yang saat ini terdiri dari 35 ahli geologi, telah bekerja sejak tahun 2009 untuk menjadikan Antroposen sebagai bagian dari garis waktu resmi Bumi.
Kelompok tersebut pada 2016 menetapkan bahwa zaman Antroposen dimulai sekitar tahun 1950, awal era uji coba senjata nuklir, yang jejak geokimianya dapat ditemukan di seluruh dunia.
Sejak itu, para peneliti telah mempertimbangkan 12 lokasi yang dapat memberikan bukti penting yang diperlukan untuk mendukung proposal mereka, sembilan di antaranya telah dilakukan pemungutan suara.
Kemudian, tim ilmuwan mengumumkan Danau Crawford di Ontario, Kanada adalah yang paling baik mewakili dampak geologi Antroposen menurut penelitian mereka.
Namun, tidak semua orang setuju bahwa Antroposen adalah realitas geologis, atau bahwa para peneliti memiliki cukup bukti untuk secara resmi menyatakannya sebagai zaman baru.
Periode Bumi
Skala waktu geologi memberikan kerangka resmi bagi pemahaman kita tentang sejarah Bumi yang berusia 4,5 miliar tahun. Ahli geologi membagi sejarah planet kita menjadi ribuan tahun, era, periode, dan zaman.
Misalnya, saat ini kita hidup di Zaman Meghalayan. Ini adalah bagian dari Zaman Holosen, yang dimulai pada akhir zaman es terakhir 11.700 tahun yang lalu, ketika lapisan es dan gletser mulai menyusut.
Holosen adalah bagian dari Periode Kuarter, divisi terbaru dari Era Kenozoikum, yang merupakan bagian dari Eon Fanerozoikum yang berlangsung dari 539 juta tahun yang lalu hingga saat ini.
Bab-bab geologi ini sering kali diberi nama sesuai tempat pertama kali dipelajari. Nama Periode Jurassic diambil dari batuan kaya fosil di Pegunungan Jura Prancis, sedangkan Periode Kambrium mendapat julukan dari nama Romawi untuk Wales.
Andrew Knoll, Fisher Professor of Natural History di Harvard University, mengatakan skala ini sangat membantu pekerjaannya sebagai ahli paleontologi.
"Saat saya mengatakan 'Kambrium', ini tidak hanya menunjukkan waktu antara 539 dan 485 juta tahun yang lalu, namun banyaknya informasi mengenai biota, lingkungan, tektonik, paleogeografi, dan banyak lagi. (Ini) seperti Abad Pertengahan, atau Renaisans," kata Knoll.
Jika disetujui, Antroposen akan menjadi zaman ketiga Periode Kuarter. Ini juga berarti bahwa Zaman Holosen sangat singkat jika dibandingkan zaman lain yang berlangsung selama beberapa juta tahun.
Setiap pembagian dalam garis waktu resmi juga diwakili oleh satu situs geologi yang dikenal sebagai Global Boundary Stratotype Section and Point (GSSP). Situs dianggap sebagai tempat yang paling baik menangkap apa yang baru atau unik tentang babak tertentu dalam sejarah Bumi.
Setiap titik biasanya ditandai dengan 'paku emas', yang ditancapkan pada lapisan batu yang sangat penting, meskipun lokasi tersebut bisa jadi berupa stalagmit atau inti es.
Tempat Lahirnya Antroposen
Untuk masa Antrposen, lokasi lonjakan emas yang diusulkan adalah sedimen yang dikeluarkan dari dasar Danau Crawford yang mengungkap jejak geokimia dari uji coba bom nuklir, khususnya plutonium, unsur radioaktif yang banyak terdeteksi di seluruh dunia pada terumbu karang, inti es, dan rawa gambut.
Danau Crawford dianggap yang paling cocok dibandingkan delapan kandidat lokasi lainnya yang dipilih melalui voting ilmiah tiga putaran. Lokasi potensial lainnya termasuk rawa gambut di Pegunungan Sudeten Polandia, Danau Searsville di California, hamparan dasar laut di Laut Baltik, sebuah teluk di Jepang, kawah gunung berapi berisi air di China, inti es yang dibor dari Semenanjung Antartika, dan dua terumbu karang di Australia dan satu lagi di Teluk Meksiko.
Waters mengatakan sangat sulit untuk memilih antara lokasi yang berbeda dan hasil pemungutan suara hampir sama, namun dia yakin Danau Crawford menang karena usulan titik awal geokimia Antroposen yang terkait dengan sedimen sangat tepat.
Danau ini mencakup 2,4 hektar, namun sangat dalam yakni hampir 24 meter. Sedimen yang ditemukan di dasarnya dapat dibagi menjadi lapisan tahunan untuk dijadikan sampel penanda aktivitas geokimia manusia.
"Analisis ini memungkinkan para ilmuwan melihat perubahan dalam resolusi tahunan," jelas Francine McCarthy, seorang profesor ilmu Bumi di University of Brock di Kanada yang telah mempelajari danau tersebut.
"Bentuk (danau) membatasi percampuran kolom air sehingga dasar perairan tidak bercampur dengan air permukaan. Dasar danau benar-benar terisolasi dari seluruh planet kecuali bagian yang tenggelam ke dasar," jelasnya.
Namun, pemilihan Danau Crawford bukanlah keputusan akhir apakah Antroposen diakui sebagai satuan waktu geologi resmi. AWG akan mengajukan proposal untuk menjadikan Antroposen resmi kepada Subcommission on Quaternary Stratigraphy.
Jika anggota subkomisi setuju dengan 60% suara mayoritas, proposal tersebut kemudian akan diteruskan ke International Commission on Stratigraphy, yang juga harus melakukan pemungutan suara dan menyetujui dengan suara mayoritas 60% agar proposal tersebut dapat diratifikasi.
Kedua badan tersebut merupakan bagian dari International Union of Geological Sciences yang mewakili lebih dari 1 juta ahli geosains di seluruh dunia. Keputusan akhir diperkirakan akan diambil pada International Geological Congress ke-37 di Busan, Korea Selatan, pada Agustus 2024.
Simak Video "Peneliti Ini Viral Usai Ramal Gempa Turki 3 Hari Sebelum Kejadian"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)