Ilmuwan Belanda Disebut Ramalkan Gempa Maroko
Nama ilmuwan asal Belanda Frank Hoogerbeets kembali disebut-sebut. Seismolog kontroversial ini konon meramalkan akan terjadi gempa dahsyat antara tanggal 5 dan 7 September.
Sedikit kilas balik, Hoogerbeets pernah menghebohkan karena prediksinya tentang gempa Turki pada 6 Februari 2023. Ia meramalkan akan terjadi gempa tersebut tiga hari sebelum kejadian. Gempa dengan magnitudo 7,8 tersebut menewaskan sekitar 50.000 orang.
"Cepat atau lambat akan ada gempa magnitudo 7,5 di wilayah ini (Turki selatan-tengah, Yordania, Suriah, Lebanon)," tulis Hoogerbeets pada 3 Februari 2023.
Ia kembali membuat kehebohan tentang prediksinya terkait gempa besar magnitudo 7-8 di Indonesia awal Maret 2023, namun hal itu tidak terbukti.
Kini, nama peneliti asal Belanda yang bekerja di Solar System Geometry Survey (SSGEOS) ini kembali terdengar di tengah pemberitaan gempa dahsyat di Maroko.
Seperti dikutip dari Jerusalem Post, beberapa hari yang lalu, Hoogerbeets membuat postingan di akun X (sebelumnya Twitter) yang membuat orang mengaitkannya dengan peristiwa gempa Maroko.
"Hari ini, terjadi dua konjungsi planet antara Merkurius dan Venus, disertai dengan bulan-bulan Jupiter dan Uranus. Pada tanggal 6 September, terjadi konjungsi lain antara Merkurius dan Venus. Gempa besar diperkirakan akan terjadi antara tanggal 5 hingga 7 September," tulisnya.
Sedikit mendekati prediksi, terjadi gempa di Maroko pada 8 September pukul 23.11 waktu Maroko.
[Gambas:Twitter]
Gempa besar ini mengakibatkan lebih dari 2.000 korban jiwa dan menyebabkan ribuan lainnya di Marrakesh dan kota-kota lainnya terluka.
Pusat Penelitian dan Ilmu Teknik Nasional yang berlokasi di Rabat, melaporkan kekuatan gempa mencapai magnitudo 7, dengan pusat gempa terletak di distrik Al-Khawz. Media setempat mencatatnya sebagai gempa paling dahsyat yang pernah melanda negara tersebut.
Sekitar dua minggu sebelumnya, Hoogerbeets mengulangi peringatannya. Ia memperingatkan potensi yang mencapai 8 magnitudo karena kesejajaran Bumi dengan planet Mars dan Neptunus, serta geometri Bulan yang melibatkan benda-benda langit tersebut. Dia memperkirakan peningkatan aktivitas seismik berdasarkan tingkat tekanan tektonik.
Peringatan berulang kali dari Hoogerbeets memicu kekhawatiran secara global, terutama karena beberapa prediksinya terbukti, terutama terkait gempa dahsyat di Turki tiga hari sebelum terjadi.
Hoogerberts Bantah Ramalkan Gempa
Menanggapi hal ini, Hoogerbeets membantah bahwa ia meramalkan gempa tersebut. Ia menyebut bahwa ia hanya melaporkan potensi akan terjadinya gempa, namun sejumlah media membuat klaim bahwa ia bisa memprediksi kedatangan gempa.
"Beberapa media tampaknya mengklaim bahwa saya 'meramalkan' gempa besar lainnya di Maroko. Klaim ini salah," ujarnya di akun Twitter.
[Gambas:Twitter]
Gempa Tidak Bisa Diprediksi
Sampai saat ini, belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan tepatnya sebuah gempa Bumi terjadi melainkan hanya potensinya. Apa sebabnya?
Ilmuwan memang sudah dapat memperkirakan kapan kira-kira gempa susulan terjadi, tapi hanya setelah gempa pertama muncul. Awal Juli 2019 misalnya, diprediksi bahwa California Selatan memiliki 27% peluang terjadinya gempa Bumi susulan untuk ketiga kali dengan magnitudo di atas 6.
Kemungkinan tersebut dibuat ilmuwan di United States Geological Survey (USGS) menggunakan model berdasarkan kebiasaan seismik dan data selama beberapa dekade tentang gempa susulan. Tapi prediksi yang sama tidak dapat diterapkan soal kapan gempa pertama bakal terjadi.
"Bahkan meskipun secara teori mungkin, secara praktis adalah mustahil," kata Andrew Michael, ahli Geofisika di USGS yang dikutip detikINET dari Reuters.
Hal terbaik yang dapat dilakukan seismolog adalah menggunakan data historis untuk memprediksi bahwa sebuah gempa dengan magnitude tertentu akan terjadi di sebuah wilayah. Hal itu berguna misalnya untuk antisipasi dengan membangun gedung tahan gempa, tapi tidak akan dapat memperingatkan penduduk bahwa gempa akan segera terjadi di waktu tertentu.
Simak Video "Momen Warga Maroko Tidur di Jalanan, Waspada Akan Gempa Susulan"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)