Google Punya Pesaing ChatGPT, Kapan Dirilis?

Popularitas ChatGPT membuat banyak banyak orang berpikiran chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) akan mengalahkan mesin pencari seperti Google. Karyawan Google pun bertanya-tanya apakah perusahaan juga memiliki pesaing ChatGPT.
Dalam rapat internal, CEO Alphabet Sundar Pichai dan Head of AI Google Jeff Dean buka-bukaan soal popularitas ChatGPT. Seorang karyawan bahkan bertanya apakah peluncuran ChatGPT merupakan kesempatan yang terlewatkan oleh Google.
Pichai dan Dean menjawab Google sebenarnya memiliki model AI dengan kemampuan yang mirip seperti ChatGPT. Tapi mereka harus bergerak lebih hati-hati karena jika sistem itu diluncurkan dan bermasalah, maka reputasi Google bisa terancam.
"Kami benar-benar ingin merilis hal-hal ini ke dalam produk nyata dan ke hal-hal yang bisa menampilkan model bahasa secara lebih menonjol ketimbang di balik layar, di mana kami telah menggunakannya saat ini," kata Dean, seperti dikutip dari The Verge, Minggu (18/12/2022).
"Tapi sangat penting kita melakukan ini dengan benar," sambungnya.
Pichai menambahkan Google sudah memiliki banyak rencana untuk fitur AI pada tahun 2023. Ia mengatakan ini adalah area di mana Google harus nekat tapi tetap bertanggung jawab.
Google sendiri sudah mengembangkan beberapa model AI yang kemampuannya setara dengan ChatGPT. Beberapa di antaranya adalah LaMDA, BERT, dan MUM yang semuanya digunakan untuk meningkatkan hasil pencarian di Google Search.
Sedangkan ChatGPT merupakan ciptaan OpenAI, startup yang didirikan Elon Musk dan dibekingi Microsoft. Meski sudah digadang-gadang sebagai pengganti Google, ChatGPT masih memiliki banyak keterbatasan, termasuk memberikan informasi atau jawaban yang tidak akurat.
Dalam rapat internal Google, Dean juga mengakui tantangan yang dihadapi chatbot AI seperti ChatGPT. Ia mengatakan ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan termasuk faktualitas, bias, dan keamanan.
"AI bisa mengarang. Jika mereka tidak terlalu yakin tentang sesuatu, mereka hanya akan bilang, kalian tahu gajah adalah hewan yang mengeluarkan telur terbesar atau apapun," kata Dean sambil tertawa.