Gelandangan Curi iPhone Sampai Dapat Rp 4,6 Miliar, Begini Modusnya

Seorang gelandangan berhasil mencuri banyak iPhone hingga meraup keuntungan USD 300.000 atau Rp 4,6 miliar. Berkat aksi kriminalnya, dia ditangkap di Minnesota tahun lalu. Dia adalah Aaron Johnson (26) yang merupakan salah satu penjahat dari komplotan pencuri iPhone. Johnson dijatuhi hukuman 94 bulan (hampir 8 tahun) atas kejahatannya.
Sudah tobat, Johnson pun membeberkan modus yang dia gunakan untuk mendapatkan uang sebanyak itu. Menurut pengakuannya, dia biasanya akan melancarkan aksinya di bar atau klub dan menargetkan orang yang sedang mabuk. Korbannya kebanyakan adalah mahasiswa.
Untuk langkah awal, Johnson bakal menawarkan obat-obatan kepada korbannya atau berpura-pura menjadi seorang rapper. Kemudian, dia berpura-pura meminta izin menambahkan mereka ke platform seperti Snapchat, padahal pada saat itulah aksinya dimulai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berkata, 'Hei, ponselmu terkunci. Apa kode sandinya?' Mereka bilang, '2-3-4-5-6' atau apalah. Dan kemudian saya hanya mengingatnya," ujar Johnson kepada Wall Street Journal.
Setelah masuk, dia akan bergegas ke aplikasi pengaturan untuk mengubah kata sandi ponsel dan Apple ID. Dia juga menonaktifkan fitur pelacakan seperti Find My iPhone dan menambahkan biometriknya sendiri ke Face ID. Yang terutama, dia mendapatkan 'kunci segalanya' ketika bisa mengakses iCloud Keychain.
Karena alasan seperti ini, Apple akhirnya meluncurkan Stolen Device Protection (Perlindungan Perangkat yang Dicuri) di iOS 17.3. Fitur ini sengaja menyebabkan penundaan selama satu jam sebelum menerapkan perubahan pada kata sandi dan Face ID atau Touch ID ketika produk Apple beroperasi di lokasi yang tidak dikenal.
Kembali ke kasus Johnson, setelah berhasil mendapatkan segala akses itu, dia akan langsung menuju aplikasi perbankan dan mata uang kripto. Tak ketinggalan, dia mencari catatan dan foto untuk informasi sensitif seperti nomor jaminan sosial.
Keesokan harinya, ketika korbannya sudah sadar, Johnson telah berhasil mentransfer uang melalui aplikasi seperti Apple Pay. Pasca pencurian, dia pun berbelanja di toko Apple untuk membeli perangkat yang lebih canggih, seperti model iPad Pro, dan menjualnya kembali untuk mendapatkan uang tunai.
Soal mengapa dia membocorkan modus jahatnya, Johnson berkata dia sudah tidak mau menjalani hidup sebagai penjahat.
"Saya sudah menjalani hukuman. Saya hanya merasa saya harus mencoba berada di sisi lain dan mencoba membantu orang," tegasnya.
Simak Video "Kesulitan Kominfo Hadapi Maraknya Penipuan di WhatsApp"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/ask)