• Home
  • Berita
  • Fixed Mobile Convergence Bisa Buka Peluang Bisnis Baru di Industri Telko

Fixed Mobile Convergence Bisa Buka Peluang Bisnis Baru di Industri Telko

Redaksi
Jul 10, 2023
Fixed Mobile Convergence Bisa Buka Peluang Bisnis Baru di Industri Telko
Jakarta -

Per 1 Juli 2023, IndiHome resmi bergabung dengan Telkomsel. Sebelumnya, layanan IndiHome berada di bawah naungan PT Telkom Indonesia.

Melalui bisnis teknologi Fixed Mobile Convergence (FMC), penyedia telekomunikasi dapat menyediakan baik jaringan kabel fixed-line maupun jaringan komunikasi seluler yang menawarkan konektivitas tanpa batas antara jaringan komunikasi tetap dan nirkabel.

Dalam lima tahun ke depan, teknologi FMC diperkirakan akan mengalami perkembangan pesat di pasar global. Dikutip dari Marketsearch Future, pasar Fixed Mobile Convergence global diproyeksikan bernilai USD 7.733,9 juta pada akhir tahun 2027 dan mendaftarkan CAGR sebesar 14,4 persen selama periode tersebut.

Teknologi FMC sudah banyak diterapkan di negara-negara maju, di antaranya Eropa dan Amerika Utara. Inovasi tersebut juga mulai diterapkan di Indonesia, salah satunya adalah integrasi IndiHome ke Telkomsel.

Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah, menyebut 23 dari 25 operator telko terbesar dunia telah mengimplementasikan FMC. Ini salah bukti bahwa inisiatif FMC merupakan langkah yang paling tepat dan sudah terbukti hasilnya.

"Setelah ini, IndiHome akan bersinergi dengan Telkomsel untuk menghadirkan inovasi yang memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan serta seluruh stakeholder. Ke depannya TelkomGroup akan melanjutkan rencana transformasi Five Bold Moves lainnya, seperti InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co, dan DigiCos," ungkap Ririek dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan pihaknya terus membuka peluang kemajuan dan melampaui ekspektasi pelanggan, dengan menghadirkan pemerataan akses broadband terkini dengan pengalaman konektivitas digital yang lebih lengkap, serta dukungan layanan unbreakable wifi yang andal dan terintegrasi.

"Terutama bagi pelanggan dari segmen rumah tangga (household) atau keluarga, melalui keunggulan inisiatif FMC," ungkapnya.

Integrasi IndiHome ke Telkomsel ini sekaligus menandai refocus bisnis dalam TelkomGroup, yakni segmen Business to Consumer (B2C) sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel. Di samping itu, Telkom akan fokus untuk menjadi pemimpin pasar pada segmen Business to Business (B2B) yang merupakan sumber pendapatan baru potensial untuk pertumbuhan Telkom yang lebih tinggi di masa mendatang.

SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan saat ini kondisi industri telekomunikasi selama 10 tahun terakhir pertumbuhannya hanya 2 persen dengan belanja modal terus meningkat dan Earning Before Interest Tax and Depreciation (EBITDA) yang tertekan.

"Bagi Telkom, harus ada bisnis baru yang menguntungkan masyarakat dan juga negara. Telkom melihat besarnya peluang pasar di fixed broadband karena penetrasinya baru 14 persen dibanding mobile broadband (wireless)," ujar Reza beberapa waktu lalu.

"Kalau dengan FMC ini kita bisa dapat next lima juta pelanggan dalam lima tahun pertama. Bayangkan kalau kita gabungkan Indihome dengan Orbit nanti yang kick of pemasarannya akan dilakukan pada Agustus mendatang," sambungnya.

Integrasi IndiHome ke Telkomsel mencakup pengelolaan bisnis dan pelanggan untuk beberapa layanan, seperti internet (fixed broadband), telepon rumah (fixed line), Internet Protocol Television (IPTV), ragam bundling layanan digital consumer lainnya. Terkait integrasi tersebut, Telkomsel berkomitmen untuk menjamin tidak ada penurunan kualitas terhadap layanan broadband IndiHome pada masa transisi.

Telkomsel bersama dengan Telkom Group telah melakukan persiapan menyeluruh agar proses integrasi berjalan mulus (seamless). Pihaknya meyakini langkah inisiatif FMC ini akan memperkuat posisi Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, yang secara konsisten akan menghadirkan inovasi konvergensi produk dan layanan, dengan mengakselerasi kesetaraan pengalaman masyarakat dalam pemanfaatan layanan gaya hidup digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Untuk diketahui meleburnya IndiHome menjadikan kepemilikan efektif Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen, sementara Singtel di Telkomsel menjadi 30,1 persen.



Simak Video "Telkomsel Bakal Merger dengan IndiHome"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)
back to top