Film 'Oppenheimer' Dinilai Mengorek Luka Warga, Kenapa?
Sementara bioskop ramai dengan perilisan film 'Oppenheimer', sebagian penduduk di selatan New Mexico, tempat peledakan bom atom pertama di dunia, merasa bahwa mereka telah sengaja dihapus dari narasi sejarah.
"Film ini tak lebih dari pemujaan berlebihan terhadap sains dan para ilmuwan, tanpa refleksi atas kerugian dan penderitaan yang menimpa orang-orang di New Mexico," kata Tina Cordova, salah satu pendiri Tularosa Basin Downwinders Consortium, yang mengadvokasi keluarga para penyintas yang terkena dampak pengujian bom atom Trinity, dikutip dari Axios.
Kisah 'Oppenheimer' yang disutradarai Christopher Nolan berpusat pada sosok Julius Robert Oppenheimer, seorang fisikawan teoretis Amerika yang memimpin sekelompok ilmuwan selama Perang Dunia II untuk membuat bom yang pertama kali diuji di New Mexico di area dekat rumah warga Hispanik dan penduduk asli Amerika.
Pengujian bom merupakan bagian dari Proyek Manhattan dan dikenal dengan nama kode Trinity. Cikal bakal bom atom yang menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang ini diledakkan di desa Tularosa dan Mescalero pada 16 Juli 1945.
Cordova mengatakan, peristiwa itu menyebabkan banyak dari keluarga penduduk di sekitar tempat pengujian bom atom berjuang melawan kanker langka selama beberapa generasi dan penderitaan mereka telah diabaikan.
Pemerintah Amerika Serikat yang berada di balik proyek pengujian ini pun sebelumnya menyita tanah dari para warga Hispanik dan pribumi New Mexico utara. Hal ini diketahui Oppenheimer dalam perjalanannya menunggang kuda saat akan membangun laboratorium rahasia di Los Alamos, New Mexico.
Berdasarkan kesaksian keluarga para penyintas, setelah bom diledakkan, keesokan harinya penduduk yang penasaran berbondong-bondong pergi ke titik tersebut. Mereka tidak tahu bahwa wilayahnya telah terkontaminasi senyawa berbahaya. Mereka baru mengetahui bahwa peristiwa ledakan itu merupakan ledakan bom atom sekitar sebulan kemudian.
Salah satu keluarga penyintas, Henry Herrera, berusia 11 tahun ketika dia menyaksikan ledakan Trinity Test. Dia bercerita pada pihak Tularosa Basin Downwinders Consortium pada tahun 2021 tak lama sebelum ia meninggal di usia 87 tahun.
"Setelah ledakan terjadi, ibuku baru saja menggantung pakaian putihnya di tali jemuran, dan astaga! Tampak debu bergulung-gulung menyelimuti seluruh kota," tuturnya.
Herrera dan warga lainnya harus menjalani rekonstruksi rahang karena menderita kanker mulut sebagai salah satu dampak dari ledakan ini. Selain itu, sebuah laporan tahun 2017 menemukan bahwa pengujian Trinity menyebabkan generasi keluarga New Mexico selatan menderita kanker dan kesulitan ekonomi.
Malangnya, New Mexico tidak termasuk dalam Undang-Undang Kompensasi Paparan Radiasi, undang-undang federal yang awalnya disahkan oleh Kongres AS pada tahun 1990 untuk memberikan bantuan keuangan kepada para penyintas di situs pengujian lainnya di Nevada, atau orang-orang yang tinggal di area yang terpapar radiasi dan terkena dampaknya.
Senator AS Ben Ray Luján telah memperkenalkan kembali RUU untuk menyertakan para penyintas peristiwa uji Trinity di New Mexico, namun harapannya tipis karena masa jabatannya segera berakhir tahun 2024.
Kembali ke pembahasan tentang film Oppenheimer, Cordova mengatakan tidak ada seorang pun dari pihak pembuat film yang pernah menghubungi orang-orang yang selamat dari peristiwa ini. "Kami telah melakukan segalanya untuk menjangkau para pembuat film sejak mereka syuting hingga hari ini," kata Cordova.
"Setidaknya, sertakan panel, sebuah pesan di akhir film yang mengakui pengorbanan dan penderitaan rakyat New Mexico," sebut Cordova.
Ia sendiri berencana menonton film tersebut dan bergabung dalam diskusi panel tentang para penyintas uji coba bom atom akhir pekan ini. Sementara itu, Universal Pictures sebagai pihak yang merilis film tidak bersedia memberikan komentar apapun terkait laporan ini.
Simak Video "Curhatan Cillian Murphy Habiskan Banyak Waktu Demi Peran 'Oppenheimer'"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)