Fenomena Ekuinoks Vernal Bikin Puasa Tahun Ini Berbeda

Puasa tahun ini berbeda karena adanya fenomena ekuinoks vernal. Apa itu ekuinoks vernal dan apa dampaknya?
Pembahasan seru ini sempat ditanyakan kepada narasumber 'Eureka! Edisi 15: Puasa Ekuinoks', Senin (3/4/2023), yakni Pakar astronomi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin.
"Ekuinoks vernal adalah fenomena ketika sinaran atau radiasi Matahari di belahan bumi utara dan selatan itu imbang sehingga sinar yang diterima itu tidak terlalu lama atau singkat," jelas pria yang akrab disapa Andi ini.
"Kemudian, konsekuensinya adalah panjang siang di semua lintang geografis Bumi relatif stabil. Itu sekitar 12 jam 8 menit," terangnya. Dampaknya, durasi puasa di seluruh dunia jadi hampir sama seperti di Khatulistiwa.
Karena durasi yang stabil ini, ditambah durasi fajar (dihitung dari durasi fajar sampai matahari terbit) sekitar 72 menit, maka durasi puasa berada di antara 13-15 jam. Sebagai catatan, puasa tahun ini jatuhnya tidak benar-benar di hari ekuinoks vernal melainkan dua hari setelah ekuinoks vernal, saat Matahari sudah agak ke utara.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa pada umumnya, umat Muslim di Khatulistiwa berpuasa selama sekitar 13 jam, durasinya stabil. Umat Muslim di belahan bumi Utara dan Selatan pada negeri 4 musim, berpuasa lama lebih dari 15 jam saat musim panas, dan pada musim dingin berpuasa sebentar antara 8-12 jam saja. Namun dengan adanya Ekuinoks Vernal, durasi puasa menjadi hampir sama di seluruh dunia.
Akibat dari ekuinoks vernal tahun 2023 ini, yang paling terdampak memang mereka yang berada di wilayah belahan utara. Mereka menjadi menjalankan puasa tidak sepanjang saat summer solstice, ketika belahan bumi mendekati Matahari.
Andi menekankan ekuinoks sangat dipengaruhi kemiringan sumbu bumi. Saat bumi berotasi, Bumi juga sekaligus mengorbit Matahari dengan sumbu miring sehingga di satu waktu akan condong ke Matahari dan di satu sisi lain juga akan menjauh matahari.
"Nah, pada saat posisi sumbu itu tidak condong atau menjauh. Itulah yang disebut sebagai ekuinoks," jabarnya.
Ekuinoks ada dua, di bulan Maret disebut ekuinoks vernal atau ekuinoks musim semi, sementara di bulan September disebut ekuinoks autumnal musim gugur. Kendati demikian, para astronom lazim menyebutnya ekuinoks Maret dan ekuinoks September untuk menghindari penamaan musim.
Simak Video "Puasa Ekuinoks "
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fay)