• Home
  • Berita
  • Elon Musk: Tesla Rontok, Bikin Berang Ukraina, Lanjut Beli Twitter

Elon Musk: Tesla Rontok, Bikin Berang Ukraina, Lanjut Beli Twitter

Redaksi
Oct 09, 2022
Elon Musk: Tesla Rontok, Bikin Berang Ukraina, Lanjut Beli Twitter

Minggu ini benar-benar intens bagi Elon Musk. Ia memutuskan akan membeli Twitter, mengomentari perang Ukraina hingga Taiwan, dan menghadapi kenyataan bahwa harga saham Tesla rontok.

Dikutip detikINET dari CNBC, harga saham Tesla minggu ini turun hingga hampir 16%. Awalnya USD 265,25 pada 30 September, menjadi USD 223,07 seminggu kemudian. Itu adalah performa terburuk sejak Maret 2020.

Investor khawatir karena produksi mobil Tesla dan pengapalannya tidak sesuai prediksi dari para analis. Tesla awalnya diprediksi mengapalkan 364.660 kendaraan pada periode yang berakhir di 30 September 2022.

Namun kenyataannya, pengapalan Tesla 'hanya' 343 ribu kendaraan meskipun dua pabrik baru di Texas dan Jerman sudah beroperasi. Mungkin ini karena kompetisi yang kian sengit, seperti di China di mana Tesla menghadapi rival lokal yang agresif.

Elon Musk kemudian memamerkan robot humanoid Tesla bernama Optimus yang mirip manusia. Namun robot ini kurang disambut baik oleh investor.

Di sisi lain, Elon Musk juga bikin berang Ukraina dan yang terbaru Taiwan. Untuk Ukraina, Elon Musk menilai sebagian wilayahnya benar-benar akan dicaplok Rusia. Sedangkan Taiwan menurutnya harus tunduk pada China. Elon Musk pun menuai kecaman dari pimpinan kedua negara.

Masih ada kehebohan lain, orang terkaya di dunia itu mengatakan akan lanjut membeli Twitter sesuai harga awal USD 54,20 per saham.

Elon Musk mengonfirmasi penawaran tersebut lewat dokumen yang didaftarkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Dalam dokumen tersebut, Musk mengatakan akan menyelesaikan transaksi sesuai dengan persyaratan yang dinegosiasikan dengan Twitter pada bulan April lalu.

"Kami menerima surat dari pihak Musk yang telah mereka ajukan ke SEC. Tujuan Perusahaan adalah untuk menyelesaikan transaksi pada nilai USD 54,20 per saham," kata Twitter.

back to top