Elon Musk Akan Gratiskan Fitur Edit Tweet untuk Semua Pengguna Twitter
Elon Musk sepertinya akan menggratiskan salah satu fitur yang paling banyak diminta pengguna Twitter. Pemilik baru Twitter itu kabarnya akan merilis fitur edit tweet untuk semua pengguna.
Menurut laporan Bloomberg, fitur edit tweet akan bisa digunakan oleh semua pengguna Twitter tanpa perlu berlangganan Twitter Blue. Kabarnya, fitur tersebut akan dirilis untuk semua pengguna Twitter dalam pekan ini, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (5/11/2022).
Saat ini, edit tweet merupakan fitur eksklusif yang hanya tersedia untuk pelanggan Twitter Blue. Layanan premium itu saat ini baru tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru dengan biaya langganan USD 4,99 per bulan.
Dengan fitur edit tweet, pengguna diberikan waktu 30 menit untuk mengedit cuitannya jika ada typo atau kata yang salah. Pengguna bisa mengedit cuitannya hingga lima kali dan semua revisi dalam cuitan bisa dilihat di riwayat edit.
Twitter sendiri mengatakan fitur edit tweet secara teknis masih dalam tahap uji coba. Sepertinya Musk menganggap fitur ini sudah siap untuk semua pengguna, dan jika jadi dirilis maka ini akan jadi perubahan besar pertama yang dibawa Musk ke Twitter sejak mengambil alih kepimpinan.
Musk sendiri belum berbicara secara publik soal rencananya menggratiskan fitur edit tweet untuk semua pengguna. Tapi fitur itu merupakan salah satu topik terkait Twitter yang ia bicarakan sejak orang terkaya di dunia itu menjadi salah satu pemilik saham terbesar Twitter.
CEO Tesla itu juga sempat membuat polling di Twitter tentang fitur edit tweet. Tidak lama setelah polling tersebut dibuat, Twitter langsung mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengerjakan fitur edit tweet.
Selain menggratiskan fitur edit tweet, Musk juga akan merombak layanan Twitter Blue dengan menaikkan tarifnya menjadi USD 8 (Rp 125 ribu) per bulan. Twitter Blue versi baru ini juga akan memberikan centang biru bagi pelanggannya dan sederet fitur eksklusif baru lainnya.
Kabarnya Twitter Blue versi baru ini akan diluncurkan pada 7 November mendatang. Karyawan Twitter yang bertugas mengembangkan fitur ini harus kerja keras karena terancam dipecat jika tidak bisa selesai sebelum tenggat waktunya.
