El Nino Segera Comeback, Dunia Jadi Panas Membara?

Suhu panas tinggi menerpa bagian besar Asia, dari India, Thailand, Laos, Bangladesh, Korea Selatan, Jepang sampai China. Fenomena ini sudah mulai mereda, akan tetapi kedatangan El Nino bisa membuat situasi tambah runyam.
Model iklim menunjukkan bahwa setelah tiga tahun pola cuaca La Nina melanda Samudra Pasifik, yang cenderung menurunkan suhu global, dunia kemungkinan akan mengalami kembali El Nino, fenomena yang lebih hangat, pada tahun 2023 ini atau 2024 nanti.
Jadi apa itu El Nino? El Nino dan La Nina adalah fase berlawanan dari El Nino-Southern Oscillation (Enso), variasi suhu antara lautan dan atmosfer di Pasifik tropis tengah dan timur.
El Nino adalah fase hangat, sedangkan La Nina adalah fase dingin. Keduanya biasanya bergantian terjadi tiap beberapa tahun sekali, berlangsung 9 hingga 12 bulan, tapi kadang bertahun-tahun. Frekuensinya sangat tidak teratur, dengan fase hangat terjadi lebih sering daripada kebalikannya.
Dikutip detikINET dari Strait Times, nama El Nino berasal dari kata Spanyol untuk 'anak' atau 'anak Kristus'. Kata ini pertama kali digunakan oleh nelayan di sepanjang pantai Ekuador dan Peru untuk merujuk pada arus laut hangat yang biasanya muncul sekitar waktu Natal dan berlangsung beberapa bulan.
Peristiwa El Nino besar terakhir terjadi pada tahun 2016 di mana terukir rekor suhu tertinggi. Fenomena ini mempengaruhi lebih dari 60 juta orang, terutama di Afrika timur dan selatan, Tanduk Afrika, Amerika Latin dan Karibia, serta kawasan Asia-Pasifik. Saat itu, produksi tanaman terganggu dan konsumsi energi melonjak.
Prediksi awal menyebut El Nino akan terjadi pada akhir 2023 ini. Ditambah dengan pemanasan global dan perubahan iklim, dampak El Nino bisa lebih drastis lagi.
"Sangat mungkin El Nino besar selanjutnya membuat suhu meningkat lebih dari1,5 derajat Celcius. Kita tahu bahwa karena perubahan iklim, dampak peristiwa El Nino akan makin kuat. Dengan kedua hal itu, kita cenderung melihat gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya selama El Nino berikutnya," kata Profesor Adam Scaife dari UK Met Office.
Simak Video "Suhu Udara Wilayah Bali Normal, Wisatawan Jangan Panik"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)