Blak-blakan Elon Musk, Pemerintah AS Minta Akses ke Pesan Twitter

Elon Musk membuat klaim mengejutkan, di mana memastikan jika pemerintah Amerika Serikat memiliki akses penuh terhadap semua isi pesan di Twitter.
Dikutip detikINET dari New York Post, Rabu (26/04/2023), dalam wawancaranya dengan Tucker Carlson dari Fox News, Musk mengatakan jika pemerintah AS memiliki akses penuh ke semua yang terjadi di Twitter. Itu termasuk isi pesan pribadi pengguna Twitter.
"Sejauh mana lembaga pemerintah secara efektif memiliki akses penuh ke semua yang terjadi di Twitter mengejutkanku," kata Musk. "Aku tidak menyadari hal itu (sebelumnya)," tambahnya.
"Apakah itu termasuk DM (pesan pribadi) orang?" tanya Carlson kemudian. "Ya," jawab Musk tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Seperti diberitakan, Elon Musk mengakuisisi Twitter senilai USD 44 miliar (Rp 653 triliun) pada akhir tahun silam. Dia juga memberhentikan lebih dari 70% karyawan Twitter dalam rangka efisiensi.
Musk juga pernah mengungkap jika konten tertentu ditandai atau bahkan dilarang, maka itu bisa terkait dengan lembaga pemerintah. Beberapa jurnalis juga bersimpati kepada Musk atas diungkapnya serangkaian dokumen yang bernama 'File Twitter', dimana dokumen itu mengungkap sejauh mana rezim Twitter sebelumnya menekan penyebaran konten tertentu.
Matt Taibbi, penulis dan mantan jurnalis Rolling Stone, mengungkap bagaimana Twitter mencari bimbingan dari beberapa lembaga pemerintah sebelum melarang Presiden Donald Trump dari platformnya, setelah kerusuhan Capitol, 6 Januari 2021 lalu.
Taibbi juga mengungkap keterlibatan CIA selama bertahun-tahun dalam moderasi konten Twitter. Jurnalis lain, Bari Weiss, mengatakan File Twitter itu melaporkan jika situs itu diam-diam membatasi sejumlah pengguna sayap kanan.
*Artikel ini ditulis oleh Mahendra Lavidavayastama peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Elon Musk Kunci Akun Twitter Miliknya, Kenapa?"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/afr)