Ekspansi ke Asia Tenggara, Lokapala Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun

Game lokal bertajuk Lokapala melakukan ekspansi ke Asia Tenggara. Mereka menargetkan bisa meraup pendapatan hingga triliunan rupiah.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ivan Chen, CEO Anantarupa Studios. Dikatakan Chen bahwa jumlah tersebut diharapkan dapat tercapai dalam dua setengah tahun ke depan.

"Target pendapatan Lokapala di regional 2 triliun di akhir 2025," kata Ivan Chen kepada detikINET melalui WhatsApp, Kamis (25/5).

Ia menyebutkan tujuan ekspansi ini juga untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara. Selain itu, upaya tersebut berpeluang memperoleh pendapatan dari nilai ekspor Intellectual Property (IP).

Nantinya, game buatan developer Indonesia ini, akan disebar di tiga negara terlebih dahulu, mulai dari Vietnam, Thailand, dan Filipina. Hanya saja, di sini mereka baru memberikan akses untuk server close beta. "Rilis resmi atau Open Beta nya di pertengahan Juli," kata Ivan.

Namun seperti yang diketahui banyak gamer multiplayer online battle arena (MOBA), tiga negara tersebut sudah didominasi oleh game besutan Moonton dan Garena. Ada Mobile Legends dan Arena of Valor yang sudah sangat populer.

Kendati demikian, Ivan mengungkapkan tidak khawatir dengan kedigdayaan mereka. Menurutnya, di dunia bisnis, persaingan usaha tidak harus head to head dengan kompetitor.

"Kita harus mampu menciptakan positioning untuk produk kita sendiri," ujar Ivan.

Dirinya memberikan contoh dari League of Legends, yang hadir di tengah keperkasaan Dota di komunitas. Bahkan pemain dan pendapatan game MOBA besutan Riot itu, dua kali lipat dibandingkan Dota.

"Ini artinya masih cukup banyak segmentasi market yang bisa disasar, tanpa harus head-to-head," pungkas Ivan.

Sebagai tambahan informasi, Lokapala merupakan game lokal besutan Anantarupa Studios yang rilis saat pandemi Covid-19. Gameplay yang ditawarkan serupa dengan game MOBA pada umumnya, seperti Arena of Valor atau Mobile Legends.