Divisi Robot Alphabet Satu-persatu Dimatikan demi Efisiensi

Alphabet, induk Google, mematikan proyek Everyday Robot yang merupakan "korban" terbaru dari PHK besar-besaran yang mereka lakukan Januari lalu.
Dikutip detikINET dari Wired, proyek Everyday Robots tak lagi ditemukan sebagai proyek terpisah di dalam Alphabet. "Beberapa teknologi dan anggota timnya akan digabungkan ke tim robotik lain yang ada di Google Research," kata Denise Gamboa, director of marketng and communications Everyday Robots.
Alphabet sudah beberapa kali melakukan efisiensi pada 2023 ini, yang terbesar adalah PHK yang dilakukan Google terhadap 12 ribu pegawainya pada Januari lalu. Dalam bulan yang sama, tim robotik Alphabet lain yang bernama Intrinsic juga mengalami pengurangan pegawai 20% atau sekitar 40 orang.
Everyday Robots pertama diluncurkan pada 2019, tujuan utamanya adalah mendesain lengan robot yang bisa membantu manusia dalam kegiatan domestik di rumah ataupun kantor. Misalnya memilah sampah dan membersihkan meja.
Salah satu prototipe dari proyek ini berbentuk robot yang dilengkapi roda dan mempunyai satu lengan. Robot ini diuji di kantor Google sejak 2021. Lalu pada 2022 diperbarui dengan dukungan kecerdasan buatan dan bisa memproses beberapa perintah natural language.
Hanya saja membuat robot untuk bermacam keperluan dan tak bisa diprediksi seperti ini sangatlah sulit. Kebanyakan robot yang ada saat ini dibuat untuk melakukan kegiatan yang repetitif, seperti berbagai lengan robot yang ada di pabrik-pabrik otomotif misalnya.
Namun tampaknya Alphabet harus mematikan salah satu proyek ambisiusnya, setelah bertahun-tahun mencoba mengembangkan robot, termasuk saat mengakuisisi perusahaan seperti Boston Dynamics satu dekade lalu.
Divisi robot ini awalnya dipimpin oleh Andy Rubin, pencipta Android, yang kemudian mengundurkan diri setelah digoyang skandal pelecehan seksual -- meski disebut mendapat perlindungan dari pejabat Google --. Sejauh ini belum ada hasil yang benar-benar terlihat dari usaha Google mengembangkan robot.
[Gambas:Youtube]