Dampak Ransomware pada Bisnis yang Harus Diketahui Pimpinan Perusahaan

Walaupun dunia digital menawarkan berbagai kemudahan dan kenyamanan dalam beraktivitas online, tidak dapat dipungkiri bahwa aktivitas ini juga dapat terganggu akibat adanya serangan dari pihak luar. Serangan yang paling banyak dihadapi oleh pengguna teknologi adalah virus berupa ransomware.
Virus ini umumnya menyerang perusahaan yang di dalamnya menghimpun ratusan hingga ribuan data penting. Maka dari itu, penting bagi para pemimpin perusahaan untuk mengetahui cara kerja, dampak, dan strategi pencegahan dari ransomware ini. Jika tidak, dikhawatirkan serangan tersebut akan merugikan perusahaan bahkan kepercayaan pelanggan.
Jadi, mari cari tahu lebih dalam tentang ransomware bagi perusahaan pada pembahasan di bawah ini.
Dampak Ransomware pada Bisnis
Pada dasarnya, ransomware ini merupakan sebuah malware yang bekerja dengan cara mengubah kunci enkripsi sebuah file sehingga tidak bisa diakses oleh sang pemilik. Tentu pengubahan informasi ini memberi dampak bagi operasional bisnis, di antaranya adalah:
1. Keamanan Data Terganggu
Dampak utama yang paling berpengaruh pada operasional bisnis adalah adanya risiko data hilang atau rusak. Sebuah perusahaan tentunya menyimpan berbagai data penting mulai dari milik customer/klien dan milik perusahaan itu sendiri.
Umumnya, virus ransomware memang menyerang perangkat untuk mengambil data penting di media penyimpanan konvensional atau digital seperti cloud computing. Salah satu jenis virus yang paling banyak digunakan adalah encrypting ransomware. Jenis ini bekerja dengan cara mengubah kunci enkripsi file milik perusahaan dan meminta nominal tertentu agar perusahaan bisa mendapatkan datanya kembali.
2. Kerusakan pada Perangkat
Tidak hanya mengambil data saja, ransomware juga bisa menyebabkan kerusakan pada perangkat yang diserangnya. Bagaimana caranya? Sama seperti virus pada penyakit, ransomware yang berhasil menjangkit sebuah perangkat pastilah disebabkan karena adanya celah atau kegagalan pada sistem tertentu.
Jika celah ini dibiarkan dan tidak segera diperbaiki, virus bisa menjangkau sistem atau jaringan lain dalam perangkat tersebut. Maka dari itu, tidak heran jika sebuah perangkat sudah terjangkit virus, perangkat tersebut akan sulit untuk digunakan.
3. Menurunkan Tingkat Kepercayaan Pelanggan/Klien
Para pelaku kejahatan ransomware biasanya akan mengancam perusahaan untuk menyebar data yang mereka miliki jika pihak perusahaan tidak membayar uang tebusan tersebut. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena tersebarnya data perusahaan bisa menurunkan tingkat kepercayaan pelanggan dan tingkat kredibilitas bisnis juga dipertanyakan.
Pasalnya, data-data perusahaan, khususnya bisnis yang bergerak di bidang layanan masyarakat, menghimpun informasi pribadi pelanggan seperti nama lengkap, alamat, dan lain-lain. Informasi ini dapat digunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk mengatasnamakan seseorang dalam bertransaksi.
Misalnya, mungkin Anda tidak asing ketika mendengar berita mengenai seseorang yang tidak merasa melakukan suatu transaksi tetapi suatu hari mendapat peringatan untuk membayar tagihan tertentu. Fenomena tersebut adalah salah satu contoh nyata dari adanya penyalahgunaan informasi akibat ransomware. Umumnya, informasi pribadi tersebut dijual di situs ilegal yang sulit untuk dipantau.
Strategi Pencegahan dan Mitigasi Ransomware
Walaupun ransomware memberi dampak yang cukup signifikan bagi operasional bisnis, virus ini bisa dicegah dengan menerapkan beberapa strategi mitigasi seperti berikut ini:
1. Lakukan Penetration Testing Berkala
Sederhananya, penetration testing adalah simulasi melakukan serangan kepada perangkat untuk mengetahui apakah ada celah tertentu pada sistem keamanan. Simulasi ini memposisikan diri sebagai seorang hacker yang akan mengambil data perusahaan.
Jika ditemukan celah atau bagian pada sistem yang mudah disusupi, perusahaan bisa mengevaluasi kembali sistem keamanan yang dipakai. Selain itu, strategi ini juga berfungsi sebagai manajemen risiko dan melindungi reputasi atau kredibilitas perusahaan di tengah-tengah masyarakat. Dengan begitu, data-data di dalamnya juga bisa tetap terjaga dengan baik tanpa harus mengurangi kepercayaan pelanggan.
Efektifnya, penetration testing dilakukan setiap enam bulan sekali. Anda dapat menggunakan jasa penetration testing dari provider seperti Link Net.
2. Memasang Aplikasi Antivirus pada Perangkat
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ransomware ini merupakan sejenis virus berbahaya sehingga diperlukan software untuk menangkal datangnya virus ini ke perangkat Anda. Sekarang, sudah banyak aplikasi antivirus terpercaya yang bisa digunakan untuk menjaga keamanan perangkat bisnis Anda.
Namun, pastikan Anda meng-install aplikasi antivirus ini dari sumber resmi dan terpercaya. Pasalnya, banyak aplikasi yang tidak memenuhi syarat keamanan sehingga justru menjadi bumerang bagi perangkat. Tentu Anda tidak ingin hal ini terjadi, bukan?
3. Perbarui Sistem Perangkat Secara Berkala
Perangkat yang jarang diperbarui menjadi sasaran empuk para penjahat siber untuk menanamkan ransomware. Sebuah perangkat perlu diperbarui untuk mengatasi bug atau celah tertentu yang kemungkinan besar bisa disusupi oleh virus.
Sistem perangkat yang baru juga biasanya sudah dilengkapi sistem keamanan yang semakin canggih untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Jadi, bagi Anda pemimpin perusahaan, jangan sampai lupa untuk terus memperbarui sistem perangkat yang digunakan untuk operasional bisnis, ya!
4. Backup Data Secara Rutin
Jika perangkat perusahaan sudah terserang virus ransomware, Anda tidak perlu khawatir data akan hilang atau rusak jika sudah rutin melakukan back-up data. Pencadangan data berperan penting dalam operasional bisnis karena perusahaan tetap bisa menjalankan aktivitas bisnis dan mengambil data dengan mudah tanpa terpengaruh sistem yang terhambat karena virus.
Dengan teknologi yang semakin canggih, kini Anda bisa mengatur proses back-up secara otomatis. Biasanya layanan media penyimpanan, seperti cloud computing dari Link Net, sudah menyediakan fitur back-up otomatis tersebut. Dengan begitu, data Anda akan dicadangkan secara berkala sesuai pilihan, seperti setiap minggu, setiap bulan, atau lainnya.
5. Ubah Konfigurasi Routing Table
Dalam pengiriman data, ada jalur yang harus dilalui oleh data tersebut hingga sampai di tempat tujuan. Jalur ini disebut dengan routing table, yang biasanya berada di sistem keamanan firewall. Routing table ini memuat seluruh informasi alamat IP dari router lain sehingga setiap sistem yang terintegrasi bisa saling berkomunikasi.
Dengan mengubah jalur ini, sistem yang terinfeksi ransomware atau yang belum bisa dipisahkan. Jadi, hacker akan kesulitan untuk mengambil data yang ada dalam perangkat.
Setelah memahami uraian di atas, kini Anda dapat mulai melakukan upaya pencegahan dan mitigasi dengan melakukan beberapa hal di atas.
Namun, jika serangan cyber ini sudah terlanjur datang, Anda dapat mencoba tips mengatasi ransomware dari LinkNet.id, seperti segera mematikan koneksi internet, membersihkan perangkat dengan anti virus, dan membuka kunci enkripsi file dengan ransomware decryptor.
Mengingat pentingnya keamanan data perusahaan maka pastikan Anda menerapkan strategi yang tepat serta bekerja sama dengan provider terpercaya seperti Link Net untuk bantu cegah risiko tersebut dengan melakukan penetration testing secara berkala.
(Content Promotion/Link Net)