ChatGPT Butuh 30.000 GPU Nvidia, Bakal Langka Lagi?
Popularitas ChatGPT dan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) lainnya sepertinya akan berdampak pada ketersediaan GPU. Pasalnya, ChatGPT diramal membutuhkan puluhan ribu kartu grafis Nvidia.
Menurut proyeksi TrendForce, OpenAI selaku pencipta ChatGPT akan membutuhkan lebih dari 30.000 GPU Nvidia untuk memproses data pelatihan. Tapi gamer tidak perlu khawatir karena GPU yang dibutuhkan bukan dari seri GeForce RTX.
Proyeksi ini dibuat berdasarkan asumsi bahwa OpenAI akan menggunakan GPU Nvidia A100 untuk mentenagai language model yang mengotaki ChatGPT. A100 merupakan akselerator komputasi yang jauh lebih bertenaga ketimbang kartu grafis komersial untuk gaming.
Harganya pun jauh lebih mahal ketimbang kartu grafis biasa, mencapai USD 10.000 hingga USD 15.000 (sekitar Rp 153 - 229 juta), tergantung konfigurasi dan form factor-nya.
TrendForce mengklaim ChatGPT membutuhkan 20.000 kartu grafis untuk memproses data pada tahun 2020. Mengingat popularitasnya yang makin melesat dan penggunaannya yang makin meluas, TrendForce memperkirakan OpenAI akan membutuhkan lebih dari 30.000 kartu grafis.
Karena kebutuhan kartu grafis yang makin besar, Nvidia diperkirakan akan ikut merasakan keuntungan dari tren chatbot AI. Perusahaan asal Amerika Serikat itu diperkirakan akan meraup pendapatan sebesar USD 300 juta dari penjualan kartu grafis ini.
Tapi angkanya bisa lebih besar karena Nvidia juga memiliki kartu grafis terbaru H100 yang lebih bertenaga. Kartu grafis ini diklaim memiliki performa tiga kali lipat dari A100, dan harganya pun lebih fantastis mulai dari USD 30.000, seperti dikutip dari Tom's Guide, Jumat (3/3/2023).
Pasar GPU untuk pusat data tidak hanya diisi oleh Nvidia -- Intel dan AMD juga menjual akselerator AI. Tapi Nvidia dianggap sebagai perusahaan pilihan untuk memberikan solusi AI.
Lantas, apakah gamer yang sudah kesulitan mencari kartu grafis karena diborong penambang kripto akan kembali menghadapi kelangkaan GPU? Itu akan tergantung pada beberapa faktor.
Kartu grafis yang dibutuhkan oleh OpenAI memang bukan sekelas kartu grafis untuk gaming. Tapi jika Nvidia mengalihkan produksi untuk mengejar kebutuhan GPU pusat data, pasokan kartu grafis kelas consumer bisa jadi terbatas.
