Chatbot AI Digugat 'Mencuri' Konten, Ini Tanggapan Google

Sejumlah penulis menggugat chatbot AI atas dugaan pelanggaran hak cipta dengan sistem large language models (LLMs). Para penulis dan pengarang beranggapan bahwa OpenAI dan Meta menghasilkan konten yang berasal dari 'campuran ribuan buku dengan hak cipta dan lainnya tanpa konsen, kompensasi, atau kredit'.
Bard, chatbot kecerdasan buatan generatif Google, memberikan tanggapannya kepada detikINET. Amarnag Subramanya VP Engineering Bard menyebut pihaknya menghargai langkah yang diambil para penulis. Sembari itu, Subramanya menjelaskan Bard menggunakan berbagai data untuk melatih programnya.
"Bard dilatih menggunakan data publik yang dapat diandalkan di web dan kami melatih program data dari orang-orang yang menggunakan Bard dengan feedback untuk modelling," ujar Subramanya.
"Kami selalu berusaha meningkatkan data dan sources," sambungnya.
Lebih lanjut, Subramanya menyebut Bard dikembangkan menggunakan beragam teknologi besar dan tentunya memanfaatkan pula produk/layanan Google. Pihaknya menegaskan akan terus berusaha mendukung ekosistem bergerak maju.
Tak hanya itu, Bard juga menekankan keamanan data pengguna selalu jadi prioritasnya.
"Kami selalu menganggap privasi dan keamanan secara serius. Sama seperti upaya check and balance produk Google lainnya," tandasnya.
Simak Video "Google Bard Kini Paham 40 Bahasa, Termasuk Indonesia?"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fyk)