Cerita Kevin, Mantan TKI di Jepang Kini Fotografer Penjelajah Dunia

Kevin Pramudya Utama dulunya merupakan pekerja migran di Jepang. Tapi, dia berhasil menggapai mimpi menjadi content creator travel & fotografer dan memulai perjalanan berkeliling dunia.
Kisah content creator travel dan fotografi ini pun tidaklah mudah. Kepada detikINET, Kevin menceritakan bahwa dia harus berjuang merantau di Jepang selama 5,5 tahun di awal. Di sana, dia bertugas untuk melakukan pengelasan rangka baja dari Senin hingga Jumat. Di akhir pekan, Kevin tak mau leha-leha. Dia memanfaatkan waktu tersebut untuk hunting foto, hal yang sangat dia sukai.
Bekal Kevin saat itu hanyalah HP pemberian sang ibu dan pembelajaran dari konten-konten yang ada di YouTube. Mulai 2017, laki-laki kelahiran Semarang, 1 Maret 1997 tersebut konsisten membuat konten seputar fotografi di Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau biasanya banyak PMI (pekerja migran indonesia) yang bikin konten mereka kerja di pengelasan atau mereka kerja jadi perawat, saya bikinnya di fotografi. Setelah 5,5 tahun kontrak saya dengan perusahaan selesai, saya berani untuk tidak memperpanjang kontrak saya karena saya sebenarnya pengin ngejar mimpi saya yang lebih besar," ujarnya.
Diremehkan, dianggap sebelah mata, Kevin tidak peduli. Kevin tetap teguh dengan pendiriannya mengejar cita-cita menjadi fotografer profesional. Tentu saja, walaupun bakat dibutuhkan, Kevin meyakini bahwa 'senjata' yang digunakan oleh 'the man behind the gun' juga memberi andil.
"Misalnya perang menggunakan ketapel melawan AK47. Saya nggak bilang bahwa yang memakai ketapel tidak bisa menang, tapi AK47 punya peluang lebih. Apakah yang memakai ketapel pasti kalah? Belum tentu," kata pemenang lomba edit foto Lightroom yang diadakan Adobe dan Japan National Tourism Organization (JNTO) itu.
Singkat cerita, Kevin yang giat menabung akhirnya bisa membeli ponsel yang akan meningkatkan hasil jepretannya. Sekitar di tahun 2020, Kevin memboyong Samsung Galaxy S10, HP flagship pertama yang dia miliki.
Untuk saat ini, Kevin menggunakan Samsung Galaxy S24 nih, detikers. Setelah menjadi user Samsung dan merasakan sendiri kelebihannya, dia pun merekomendasikan Samsung Galaxy S24 untuk gen Z yang sering bepergian. Sebab, dia merasa ada banyak fitur yang digunakan untuk content creator dengan genre serupa.
"S24 ini tuh bukan cuma buat orang-orang yang suka fotografi aja nih tapi buat nemenin mereka yang mau healing, traveling. Sangat-sangat cocok karena banyak fitur-fitur yang membantu misal 'Interpreter', bahkan sekarang sudah ada Bahasa Indonesia-nya," kata Kevin.
Interpreter memudahkan kamu untuk memahami apa yang ingin disampaikan dengan lawan bicara. Fitur ini tersedia untuk pengguna Samsung Galaxy S24 Series. Layaknya translator dan guide pribadi, Galaxy AI bisa menjadi teman traveling berkat fitur Interpreter yang kini sudah bisa menerjemahkan percakapan dari 15 bahasa asing langsung ke Bahasa Indonesia.
Mimpi Kevin perlahan terwujud, dia berhasil menjelajah ke berbagai negara di belahan dunia. Kisah Kevin jadi pelajaran bahwa mimpi setinggi apapun bisa saja terwujud asalkan diimbangi dengan kegigihan dalam menggapainya. Buat detikers yang masih mengejar mimpi, semangat terus, ya. Kelak kamu pasti berhasil.
Simak Video "Ragam Fitur AI Selain Penerjemah Real-Time di Samsung Galaxy S24 Series"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/afr)