• Home
  • Berita
  • Cara Membuat Barcode untuk Bisnis, Mudah dan Bisa Gratis!

Cara Membuat Barcode untuk Bisnis, Mudah dan Bisa Gratis!

Redaksi
Jun 29, 2023
Cara Membuat Barcode untuk Bisnis, Mudah dan Bisa Gratis!
Jakarta -

Barcode sering dimanfaatkan para pebisnis untuk menandai produknya. Cukup dengan memindai barcode, data tentang produk tersebut dapat kita ketahui.

Ada barcode yang dibuat secara terpusat sehingga tidak akan sama dengan produk lain. Ini biasanya untuk produk yang diedarkan secara luas. Namun untuk usaha skala kecil, barcode dapat dibuat sendiri dengan kode yang bebas.

Cara membuat barcode ini ternyata cukup mudah, bahkan bisa gratis. Di bawah ini akan kita ulas cara membuat barcode menggunakan HP maupun laptop, termasuk pengertian, fungsi, dan cara pengkodean produk untuk pembuatan barcode.

Pengertian Barcode dan Fungsinya

Dikutip dari buku Sukses Berbisnis Ritel (2013) oleh Ivan Ariakandi barcode adalah kode berbentuk batang yang terdiri dari beberapa angka atau huruf yang merupakan simbol dari suatu barang agar lebih mudah diidentifikasi.

Beberapa fungsi barcode adalah sebagai berikut:

  1. Lebih mudah untuk mengidentifikasi suatu barang.
  2. Memudahkan pencatatan data penjualan barang per jenis maupun seluruh barang.
  3. Mengetahui modal barang dan keuntungan per jenis maupun seluruh barang.
  4. Mengetahui jumlah stok barang.
  5. Memudahkan proses pengiriman barang dari gudang ke toko.
  6. Memudahkan pemesanan ulang jika barang tersebut telah habis.

Cara Membuat Barcode

Paling tidak, ada 3 cara yang bisa kamu pilih untuk membuat barcode sendiri. Cara ini bisa dilakukan menggunakan aplikasi HP, browser di laptop maupun HP. Kamu bisa dengan mudah membuat barcode gratis, namun ada juga yang dikenakan biaya.

Cara Membuat Barcode GS1

GS1 adalah salah satu penyedia barcode secara global. Di Indonesia, kamu bisa mengaksesnya di gs1id.org. Barcode dari GS1 tidak mungkin sama dengan produk lain karena menggunakan data terpusat.

Perusahaan harus terdaftar terlebih dahulu di GS1. Ada biaya yang dikenakan untuk menggunakan fasilitas ini. Baru kemudian perusahaan dapat menggunakan fasilitas barcode. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Daftar keanggotaan GS1 dengan mengisi formulir yang dapat diunduh di gs1id.org.
  2. Yang harus disiapkan antara lain fotokopi SIUP, KTP, akta pendirian perusahaan, hingga sertifikat halal.
  3. Kirimkan hardcopy formulir pendaftaran ke GS1 Indonesia.
  4. Setelah dokumen terverifikasi, kamu harus melakukan pembayaran keanggotaan.
  5. Kamu akan mendapatkan username dan password untuk login ke gs1id.org.
  6. Kamu sudah bisa mengajukan nomor barcode.

Cara Membuat Barcode Pakai Aplikasi

Cara selanjutnya adalah menggunakan aplikasi untuk HP Android maupun iPhone. Ada banyak aplikasi yang bisa kamu gunakan secara gratis, misalnya Barcode Generator dan Barcode Creator. Cara penggunaannya hampir sama, yakni sebagai berikut:

  1. Unduh aplikasi pembuat barcode di Google Play Store atau App Store.
  2. Buka aplikasi dan masuk ke generator
  3. Pilih jenis kode sesuai jenis usaha kamu. Kamu bisa coba menggunakan UPC atau Code 128.
  4. Pilih juga resolusi, warna background, dan warna tulisan.
  5. Masukkan kode yang sudah kamu buat, bisa terdiri dari gabungan angka dan huruf
  6. Lalu simpan barcode tersebut.

Cara Membuat Barcode Pakai Browser

Jika tak mau repot mengunduh aplikasi, kamu bisa menggunakan browser di HP maupun laptop. Ada banyak situs barcode generator, misalnya barcode-generator.org. Caranya adalah sebagai berikut.

  1. Buka barcode-generator.org di browser.
  2. Ganti pilihan QR Code dengan jenis barcode lain. Kamu bisa coba Code 128.
  3. Masukkan kode barang yang sudah kamu tentukan.
  4. Pilih 'Create Barcode'
  5. Pilih resolusi dan jenis file, kemudian 'Download'

Cara Pengkodean Barcode

Ketika membuat barcode, kamu diminta memasukkan kode nomor atau kombinasi nomor dan angka. Nah, kode ini tidak boleh asal tulis, melainkan harus berisi identitas barang.

Berikut ini adalah contoh pengkodean produk pakaian. Kode paling tidak terdiri dari tiga hal, yaitu jenis, subjenis, dan nama barang.

1. Jenis Barang

Jenis barang ini contohnya pakaian pria, pakaian wanita, pakaian anak. Misalnya seperti ini:

  • 1 adalah kode untuk pakaian pria
  • 2 adalah kode untuk pakaian wanita
  • 3 adalah kode untuk pakaian anak

2. Subjenis Barang

Subjenis ini contohnya kaus, kaus berkerah, kemeja, rok, celana pendek, celana panjang. Misalnya seperti ini:

  • 01 kode untuk kaus
  • 02 kode untuk kaus berkerah
  • 03 kode untuk kemeja
  • 04 kode untuk rok
  • 05 kode untuk celana pendek
  • 06 kode untuk celana panjang

3. Nama Merek

Nama merek bisa dibagi berdasarkan kelompok abjad, misalnya seperti ini:

  • 0001-0050 kode untuk merek yang diawali huruf A
  • 0051-0100 kode untuk merek yang diawali huruf B
  • Dan seterusnya

Pertama, data-data ini harus kamu susun ke dalam file Excel agar lebih mudah. Setelah selesai memasukkan data, kamu tinggal menyusunnya menjadi sebuah kode angka.

Misalnya produk celana panjang pria merek Bejo, bisa dibuat kode 1060052. Kode ini nantinya dimasukkan ke dalam barcode generator sesuai cara yang telah kita bahas sebelumnya.

Nah, itulah tadi cara membuat barcode untuk bisnis kecil hingga besar. Caranya mudah dan bisa gratis. Semoga bermanfaat.



Simak Video "Detik-detik Penangkapan Pelaku Penipuan Barcode QRIS"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/fds)
back to top