Air Zamzam Teruji Mutunya, 3 Hal Ini Tentukan Kualitas Mata Air
Di luar dari keajaiban dan keberkahannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi turut dilibatkan dalam menjaga mata air zamzam agar terus ada, berkelanjutan, dan kualitas airnya selalu bagus.
Berbicara mengenai kualitas air zamzam misalnya, berdasarkan ilmu hidrogeologi, kita akan tahu bahwa kualitas air tanah dipengaruhi berbagai faktor termasuk jenis akuifer, komposisi kimia akuifer dan tanah atau batuan yang dilalui air tanah, serta aktivitas manusia.
"Jenis akuifer adalah faktor penting yang mempengaruhi kualitas air tanah. Apakah akuifer tertekan atau tidak tertekan, dan jika ada lapisan pembatas, dapat mempengaruhi kualitas air tanah. Air tanah yang mengalir di dalam akuifer tertekan lebih kecil peluang untuk terkontaminasi karena dilindungi oleh lapisan sekat (atau lapisan kedap air) yang menyekatnya dari proses yang terjadi di permukaan. Akuifer tidak tertekan lebih rentan mengalami kontaminasi," kata peneliti hidrogeologi dari ITB Dasapta Erwin Irawan saat live streaming Eureka! Keajaiban Air Zamzam, Selasa (27/6).
Selain itu, komposisi kimiawi akuifer dan tanah atau batuan yang dilalui air tanah juga dapat mempengaruhi kualitas air tanah. Beberapa mineral atau bahan kimia dalam akuifer atau tanah dapat membuat udara tidak cocok untuk dikonsumsi. Komposisi kimiawi akuifer dan tanah atau batuan yang dilalui air tanah juga dapat mempengaruhi kualitas air tanah. Karenanya, penting untuk memantau komposisi kimia air tanah dan menerapkan tindakan untuk mencegah kontaminasi.
"Lapisan akuifer yang secara alami mengandung logam berat misalnya seperti arsen, nikel, maka air tanah yang mengalir di dalamnya juga akan memiliki kandungan logam yang sama," kata Erwin.
Aktivitas manusia juga dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas udara tanah. Aktivitas manusia yang intens di permukaan, seperti praktik industri atau senjata, dapat memaparkan bahan kimia atau polutan berbahaya ke dalam air tanah. Erwin menyebut, sangat penting untuk mengatur dan memantau kegiatan tersebut untuk mencegah kontaminasi air tanah.
"Secara keseluruhan, mengontrol kualitas udara tanah memerlukan pemahaman menyeluruh tentang faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti jenis akuifer, komposisi kimia air tanah dan tanah atau batuan yang dilaluinya, dan aktivitas manusia. Dengan begitu, manusia dapat mengambil tindakan untuk memastikan sumber air tawar yang berkelanjutan dan dapat diandalkan bagi masyarakat," ujarnya.
Untuk diketahui, pemantauan air di sumur zamzam dan akuifer di sekitarnya menjadi tanggung jawab Saudi Geological Survey's Zamzam Studies and Research Center. Pada tahun 2013, pembukaan King Abdullah bin Abdulaziz Zamzam Water Project (KPZW) yang dibangun dengan biaya 700 juta riyal Arab Saudi, merevolusi cara air dari sumur diekstraksi, dipantau, diolah, dan didistribusikan.
Air dipompa melalui pipa baja tahan karat bawah tanah ke pabrik KPZW di Kudai, lima kilometer di selatan Masjidil Haram. Di sini, air zamzam dimurnikan dan disterilkan, menggunakan filter dan sinar ultraviolet, dan seluruh operasionalnya dikendalikan dan dipantau di ruang kontrol pusat berteknologi tinggi.
Memastikan air zamzam memenuhi standar internasional tertinggi untuk air minum adalah tanggung jawab Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Di bawah arahannya, 100 sampel acak diambil setiap hari dan diuji kemurnian mikrobiologis dan kimianya di laboratorium di dalam Masjidil Haram.
Simak Video "Keajaiban Air Zamzam"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)