'Blunder' Terbesar Einstein Menurut Dirinya Sendiri

Albert Einstein juga manusia, dia juga bisa membuat kesalahan. Kesalahan ini bahkan disebutnya sebagai 'blunder terbesar' yang pernah dia lakukan. Kesalahannya bermula ketika dia menyebut alam semesta akan tetap alias tidak berkembang.
Teori 'Static Universe' ini dikemukakan oleh ilmuwan kenamaan Jerman itu pada tahun 1917. Tak cuma Einstein, beberapa ilmuwan pada saat itu juga mengamini pendapatnya soal alam semesta statis.
Akan tetapi, hukum relativitas umum Einstein membuat prediksi penting tentang alam semesta. Alam semesta harus berubah, bisa mengembang atau menyusut dan tidak ada yang bisa menahannya. Einstein kemudian menambahkan parameter ekstra ke persamaan yakni konstanta kosmologis. Konstanta kosmologis adalah kerapatan energi dari ruang, atau energi vakum, yang muncul dalam persamaan medan Albert Einstein dalam teori relativitas umum.
Dalam dua dekade, bukti bahwa alam semesta mengembang mulai berdatangan. Einstein pada akhirnya memilih meninggalkan gagasan konstanta kosmologinya, bahkan menyebutnya sebagai 'blunder terbesar', sebagaimana melansir IFL Science.
"Maka jauhi konstanta kosmologis!" seru Einstein ketika itu.
Namun di era 1998-an, para ilmuwan mulai mempertimbangkan kembali teori konstanta kosmologi Einstein. Meski sepakat tidak 100% bisa disetujui, ini menunjukkan teori Einstein mungkin bukanlah sebuah kesalahan terbesarnya, melainkan jalan untuk kembali berpikir ulang soal rahasia alam semesta.
Simak Video "AInstein, Robot Berteknologi ChatGPT yang Bantu Guru di Kelas"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fyk)