Black Caiman Monster dari Amazon, Anakonda Lewat
Sungai Amazon dikenal sebagai ekosistem paling berbahaya di dunia, karena sungai tersebut memiliki berbagai predator dan pemburu mangsa yang ganas dan bergigi tajam. Selain anakonda dan piranha, ada predator berbahaya lain berdiam di sini, yakni Black Caiman.
Sekilas, penampilan Black Caiman (Melanosuchus Niger) mirip buaya dengan kulit tebal, moncong panjang, dan gigi yang tajam. Perbedaannya terletak pada garis di antara kedua matanya. Dikutip dari Live Science, Sabtu (8/8/2023) Black Caiman adalah spesies Caiman terbesar dari famili Alligatoridae. Panjang tubuh hewan ini berkisar 3-5 meter dengan berat rata-rata 300 kg. Bobot Black Caiman jantan bahkan bisa mencapai 400 kg. Sebagai perbandingan, jenis Caiman Amerika panjang rata-rata sekitar 2-3 meter, detikers.
Secara fisik, Black Caiman mirip dengan aligator Amerika. Ukuran kepalanya cenderung lebih besar dari jenis Caiman lain. Warna kulitnya juga lebih gelap sehingga disebut Black Caiman. Hewan ini memiliki kecenderungan untuk hidup sendiri dan akan mempertahankan wilayahnya.
Black Caiman akan menandai wilayahnya dengan bau dari kelenjar bawah rahang mereka serta dengan suara menggelegar. Dengan hidup menyendiri, Black Caiman dapat menjaga wilayah mereka dan menghindari konflik. Meski demikian, Black Caiman terkadang mereka bisa berkumpul dalam kelompok kecil saat ada sumber makanan melimpah.
Kemampuan berburu yang hebat
Black Caiman merupakan predator serba bisa dan dibekali kemampuan berburu yang hebat. Mereka sering bersembunyi di perairan dangkal dan menunggu mangsa muncul.
Ketika mangsa mendekat, mereka akan meluncur ke arah mangsa dengan cepat dan menyerang dengan giginya. Tak hanya itu, Black Caiman juga menggunakan ekornya sebagai alat bantu berenang yang kuat untuk mengejar mangsa.
Black Caiman tidak hanya memangsa hewan kecil, tetapi juga mampu memakan hewan yang lebih besar. Mereka bisa memangsa rusa, babi hutan, dan hewan lainnya yang berukuran cukup besar untuk memenuhi nutrisi mereka.
Satwa ini hanya dapat ditemukan di Amerika Selatan, antara lain Brasil, Peru, Kolombia, Ekuador, dan lainnya. Sepanjang musim penghujan, Black Caiman dapat menemukan makanan seperti katak atau siput di berbagai tempat. Sedangkan di musim kemarau, Black Caiman akan berpindah mencari wilayah yang punya banyak genangan air, misalnya danau.
Sayangnya, spesies ini terancam punah. Banyak orang yang melakukan perburuan pada kulit dan daging Black Caiman untuk dijual. Selain itu, hilangnya habitat alami karena perusakan lingkungan menyebabkan penurunan populasi Black Caiman secara signifikan. Karenanya, Black Caiman terdaftar dalam daftar merah International Union for the Conversation of Nature sebagai spesies terancam punah.
Simak Video "Proses Evakuasi Buaya 4,7 Meter yang Bikin Geger Warga Gorontalo"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)