Bilang Hadirin Sekalian yang Berbahagia, Ketum PSSI Dikecam

Netizen begitu ramai membicarakan Tragedi Kanjuruhan yang sangat menyedihkan, di mana ratusan suporter tewas. Salah satu perkataan Ketua Umum atau Ketum PSSI, Mochamad Iriawan atau kerap disapa Iwan Bule menuai kecaman.
Sebabnya, saat berbicara kepada media dalam keterangan pers saat kunjungannya di Kota Malang kemarin, Minggu (2/10), dia mengawali dengan ucapan 'hadirin sekalian yang berbahagia'. Kata-kata itu dinilai tidak pantas dan tidak sensitif terhadap suasana duka yang sedang dialami.
Video ucapannya itu pun langsung viral di Twitter. "Di luar negeri : penghormatan dengan bendera setengah tiang. Di negeri sendiri : dengan ucapan 'hadirin sekalian yang berbahagia" tulis seorang netizen mengecam.
"Hadirin sekalian yang berbahagia ? Bahagianya dari mana bapak yang terhormat?" tanya yang lain.
"Hadirin sekalian yang berbahagia" How this insensitive and stupid words can came out from Chief of PSSI himself?!" protes yang lain.
"Hadirin sekalian yang berbahagia," bukan kalimat yang tepat untuk bicara di tengah suasana duka," demikian pendapat netizen lainnya.
Di sisi lain, Ketum PSSI sebenarnya sudah meminta maaf atas Tragedi Kanjuruhan. "Saya beserta PSSI meminta maaf kepada korban dan sangat menyesalkan insiden ini bisa terjadi. Saya dan tim PSSI sedang menuju ke Malang untuk menemukan gambaran utuh terkait insiden ini," katanya dalam akun Instagram resminya.
Akan tetapi, pernyataannya yang kurang sensitif itu tetap menjadi sasaran kecaman. Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan memang meninggalkan trauma dan kesedihan yang sangat mendalam bagi banyak orang. Insiden terjadi usai pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur.
Usai laga, banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata. Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak. Tragedi Kanjuruhan tak terelakkan dengan ratusan korban tewas.