Bicara Keamanan AI, Bos Google, Microsoft Cs Temui Presiden AS

Presiden AS Joe Biden ditemui CEO berbagai perusahaan teknologi besar yang menggarap kecerdasan buatan (AI), termasuk Microsoft, Google, sampai OpenAI.
Tujuan dari pertemuan ini adalah memastikan para perusahaan teknologi tersebut mengamankan produknya aman sebelum dirilis ke publik, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (5/5/2023).
Generative AI jadi topik pembicaraan panas sejak beberapa waktu lalu, setelah OpenAI merilis ChatGPT ke publik, dan kemudian digunakan Microsoft di Bing. Popularitas itu pun memicu banyak perusahaan lain untuk merilis produk serupa, yang dipercaya bakal mengubah banyak aspek kehidupan manusia.
Sudah jutaan orang menggunakan AI ini, banyak dari mereka yang mengungkap kegunaan AI ini, dari mulai membuat diagnosa medis, menulis skenario, sampai menguji software. Namun dari berbagai kegunaan ini muncul kekhawatiran kalau AI ini bisa menjadi alat penyebaran hoax.
Presiden Biden, yang sudah pernah menjajal dan bereksperimen dengan ChatGPT, menyebut potensi risiko AI ini harus disiapkan mitigasinya karena bisa berbahaya untuk individu, masyarakat, bahkan sampai keamanan nasional.
Pertemuannya dengan para petinggi perusahaan teknologi tersebut disebut sebagai diskusi yang jujur dan konstruktif. Topik diskusinya adalah bagaimana perusahaan tersebut bisa lebih transparan pada pemerintah soal sistem AI-nya. Juga pentingnya mengevaluasi keamanan produk ini, dan tentunya melindungi sistem ini dari serangan berbahaya.
Di dalam pertemuan itu ada CEO Google Sundar Pichai, CEO Microsoft Satya Nadella, CEO OpenAI Sam Altman, dan banyak lagi. Lalu dari sisi pemerintah AS antara lain ada Wapres AS Kamala Harris, Kepala Staf Kepresidenan Jeff Zients, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, dan Menteri Perdagangan Gina Raimondo.
Wapres Harris menyebut AI berpotensi meningkatkan kualitas kehidupan namun juga bisa menjadi ancaman keamanan, privasi, dan lain sebagainya. Ia mengingatkan para CEO tersebut kalau mereka punya kewajiban hukum untuk memastikan keamanan produk AI-nya, dan pihak pemerintah juga terbuka untuk membuat regulasi baru serta mendukung legislasi terhadap AI.
Simak Video "Google Dikabarkan Uji Coba Chatbot Pesaing ChatGPT"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fay)